Senin, 24 Oktober 2016

Pelajaran ke-18

     بسم الله الرحمن الرحيم 


PELAJARAN KE-18



Pada pelajaran ini kita mempelajari hal-hal berikut:


1. Pelajaran tentang marfu' dan manshubnya fiil mudhari. Yakni misalnya manshubnya fiil mudhari yang termasuk af'alul khomsah.


2. Ta'kid 

Contohnya:


                          أرجو أن  لا تأخذن هذه الأشياء كلّها


"Saya berharap kalian tidak mengambil barang-barang ini semuanya"


-Kata ‘semua’ digunakan untuk penekan. 

-Dalam Bahasa Arab"semua" disebut ta'kid.

-Kata penekanan tersebut dihubungkan kepada mu’akkad (kata yang ditekankannya) dengan dhamir   


Contoh lain penggunaan ta'kid dengan كــُلُّ:


حَضَرَ الـطُّلَّابُ كُلّّهُمْ

‘Semua siswa (telah) hadir’



خَرَجَتِ الطَّالِبَاتُ كُلُّهُنَّ

‘Semua siswi (telah) keluar’



قَرَأْتُ الكِتَابَ كُلُّهُ

‘Saya (telah) membaca buku (itu) seluruhnya’


بَحَثْتُ عَنْهُ فِي المَدْرَسَةِ كُلُّهَا

Saya (telah) mencarinya di seluruh sekolah.


Perhatikan bahwa dhomir yang menghubungkan ta'kid dengan mua'kkadnya harus sama dengan mua'akkadnya.


3. Harfun nida

-Kata يا adalah kata untuk memanggil yang bermakna :

"Wahai"

-Dalam bahasa Arab disebut harfun nida (حرف النداء)

Contohnya adalah:

يا بلالُ 

يا رجلُ


Jika harfun nida digunakan untuk memanggil isim yang berawalan dengan "al" (ال), maka disisipkan kata أَيّها  diantara يا dan isim tersebut.

Contohnya:

يا أيّها النّاسُ

يا أيّها الرّجلُ


Salah jika kita katakan:

يا النّاسُ

يا الرّجلُ


4. Kata هَيَّا بِنَا adalah isim fi'il  (اسم الفعل) yakni isim yang memiliki fungsi sebagai fiil. Artinya adalah "mari" atau "beserta".

Contoh isim fiil lain adalah sbb:

آه

 ‘Saya merasa sakit’ 


أُفْ

 ‘Saya bosan’


آمين

 ‘kabulkanlah (doaku)’


5.  Kalimat: 

عُلْبَةُ الحَلْوَي هذه

Artinya adalah:  " Kaleng manisan ini"


Kita telah pelajari pada Kitab Durusul Lughah jilid 1, bahwa هذ الكتابُ diartikan "kitab ini.."

Adapun kalimat diatas, kata هذه tidak dapat diletakkan didepan karena kaleng manisan merupakan susunan mudhaf-mudhaf ilaih. Sehingga, ketika kita ingin mengatakan:  " kaleng manisan ini..."

Kata هذه tidak bisa diletakkan di depan. Sehingga kita katakan:


عُلْبَةُ الحَلْوَي هذه

Bukan:

هذه عُلْبَةُ الحَلْوَي

Karena jika هذه diletakkan didepan, maka artinya:

"Ini adalah kaleng manisan" padahal yang kita inginkan adalah "Kaleng manisan ini.."


6. Huruf jer al kaafu (ك) yang bermakna tasybih/penyerupaan.

Contohnya:

سَاعَتِي كَسَاعَتِكَ

"Jamku seperti jammu "


هَذَا البَيْتُ كَالمَسْجِدِ

"Rumah ini seperti masjid"


هذه القَهْوَةُ كَالمآءِ

"Kopi ini seperti air"


Huruf jer (ك) tidak bisa bersambung dengan dhomir. Maka kita tidak dapat mengatakan:

"أَنَا كَهُ"

"Saya seperti dia".

Dalam konteks kalimat seperti diatas, maka yang benar adalah kita letakkan sisipan مثل, sehingga kita katakan:


أَنَا كَمِثْلِهِ

Contoh lain:

هَوَ كَمِثْلِيْ

"Dia seperti saya"



Sumber :Key to Durusu al Lughat al 'Arabiyya li ghairi an nathiqina biha Part II, dr.V Abdurrahim


                      

Jumat, 21 Oktober 2016

Pelajaran Ketiga




بسم الله الرحمن الرحيم

PELAJARAN KETIGA




1. Bab Nakirah dan Ma'rifat

Pada pelajaran ini kita belajar tentang penggunaan "al" (ال) dalam bahasa Arab. Dalam tata bahasa Arab,   "al" (ال) digunakan untuk menunjukkan makna definitif/tertentu (ma'rifat) pada kata benda (isim)*

 "al" (ال) sepadan dengan "the" dalam bahasa Inggris.

Jika sebuah kata indefinitif/tidak tertentu (nakirah) kita rubah menjadi kata definitif, maka caranya adalah:
1) memberi awalan  "al" (ال) pada kata tersebut
2)menghilangkan tanwin (atau bunyi -n) 

Contohnya:

بَيْتٌ ⬅ البَيْتُ
baytun ➡ al baytu


2. Bab Huruf Syamsiyah & Qomariyah

Bahasa Arab mempunyai 28 huruf:
1) 14 disebut huruf syamsiyah
2) 14 disebut huruf qomariyah

Pengucapan huruf-huruf syamsiyah, ujung lidah berpadu seperti pada huruf-huruf t, n, r, s, dan sebagainya. 

Adapun pada pengucapan huruf-huruf qamariyah, ujung lidah tidak mengalami perubahan, seperti huruf b, w, m, k, dan lain-lain. 

Ketika "al" berada mengawali sebuah kata benda yang diawali dengan huruf Syamsiyah maka "l" pada "al" berpadu (melebur) dengan huruf Syamsiyah, contoh: 

 الشَّمْس ⬅ الشَّمْس

"al-syamsu" diucapkan "as-syamsu".

 Tidak ada perubahan pada penulisan.

Perpaduan itu ditunjukkan dengan syaddah (ّ ) pada huruf pertama kata benda tersebut. 

Adapun pada kata-kata yang diawali huruf  Qamariyah, tidak ada perpaduan sebagaimana yang terjadi pada huruf-huruf Syamsiyah, contoh:

الْقَمَرُ ⬅ الْقَمَرُ

"al-qamaru" diucapkan "al-qamaru"

Dibawah ini beberapa contoh perpaduan "l" dari "al" pada pada huruf Syamsiyah:

- "al-najmu" diucapkan "an-najmu"  
- "ar-rajulu" diucapkan "ar-rajulu" 
- "al-diiku" diucapkan "ad-diiku" 
- "al-samaku" diucapkan "as-samaku"

Lihat tabel huruf-huruf Qamariyah dan Syamsiyah pada hal. 19 dari Durus Lughah jilid  1.

Catatan: 
Huruf "a" pada "al" hanya diucapkan jika kata tersebut tidak  didahului oleh kata lainnya. Jika 
diikuti oleh kata lain maka dalam pengucapannya dihilangkan, meskipun tetap ada pada 
tulisan. 

Contoh: al-baitu. 

Disini huruf "a" dilafalkan, namun apabila didahului oleh kata wa
(وَ) maka "a" tidak dilafalkan tetapi dilafalkan dengan :
"walbaitu" dan bukan "wa-al-baitu"

الْبَيْتُ ⬅ "al baitu"
وَالْبَيْتُ ⬅ "wal baitu"

Untuk menunjukkan penghilangan "a" tersebut dalam pengucapan, tanda washol 
diletakkan di atas hamzah.

Huruf vokal di awal (a, i atau u) yang dihilangkan ketika didahului oleh kata lain disebut hamzatu-l-wasl (hamzah wasl).

Contoh:
البَابُ مَفْتُوحٌ
Pintu (itu) terbuka 
القَلَمُ مَكسُوْرٌ  
Pulpen (itu) patah

Catatan: 
Kita telah belajar bahwa tanwin adalah tanda isim nakirah (kata benda tidak tertentu/indefinitif) yang berarti "sebuah".

Contoh :
بَيْتٌ ⬅ sebuah rumah
Hal ini tidak berlaku untuk kata sifat (adjektif) seperti "maftūhun" (terbuka) dan "maksūrun".

Kosakata terkait penjelasan diatas:

الشَّمْسُ : matahari

النَّجْمُ : bintang

الرَّجُلُ : orang laki-laki

الدِّيْكُ : ayam jantan

السَّمَكُ : ikan

مَكسُوْرٌ : patah/rusak

مَفْتُوْحٌ : terbuka





بسم الله الرحمن الرحيم

PELAJARAN KEDUA

Pada pelajaran ini, kita belajar tentang penggunaan ذَلِكَ yang bermakna "itu" dan وَ yang bermakna "dan".

هَذَا بَيْتٌ وَ ذَلِكَ مَسْجِدٌ 
➡Ini rumah dan itu masjid *)

Catatan:

1. Kata ذَلِكَ dibaca ذَالِكَ akan tetapi ditulis tanpa alif.

2. Kata وَ ditulis dekat dengan kata yang mengikuti.

*) penggunaan "adalah" dan "sebuah" boleh ditulis atau tidak dalam menerjemahkan. Untuk memudahkan pemula, maka kami cukupkan tanpa penulisan "adalah" dan "sebuah".







Muqaddimah Penulis






Kebutuhan akan sebuah panduan  dalam bahasa Inggris dan bahasa selainnya untuk buku saya : Dūrus al-lughat al 'arabiyyah sudah lama dirasakan. Sebagaimana panduan dalam bahasa Inggris, sekarang bisa terlealisasikan. Alhamdulillāh.

Setiap pelajaran dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama, berisi penjelasan tentang  seluruh ketentuan gramatikal yang berhubungan dengan pelajaran. Bagian kedua, berisi terjemah dari setiap pertanyaan yang ada pada latihan. Bagian ketiga, berisi terjemah kosakata.

Buku panduan ini diharapkan akan sangat membantu bagi pembaca yang sedang/akan belajar  bahasa Arab secara mandiri.

Saya akan sangat senang menerima saran dari pembaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Saran dan pertanyaan dapat dikirim kepada saya melalui alamat:
Islamic Foundation Trust,78, Perambur High Road, Chennai - 600 012.


Penulis,
Dr. V. Abdur Raheem

Sampul Buku Panduan



BUKU PANDUAN 
Durus al-lughat al-'arabiyah li ghair al- nātiqīna bihā Jilid 1

Muqaddimah

بسم الله الرحمن الرحيمِ

إِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ. ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ. ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.


Catatan panduan belajar kitab durusul lughah jilid satu ini saya terjemahkan bebas dari tulisan dr.V.Abdurrahim

Beliau adalah penulis kitab :
دروس اللغة العربية الغير الناطقين بها
         
Semoga Allah memudahkan saya untuk menyelesaikannya dan saya senantiasa memohon kepada-Nya agar dibimbing untuk ikhlas dalam setiap amalan saya -termasuk proyek penerjemahan Key to Durusul Lughah- ini.

Kedua, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kaum muslimin yang sedang atau akan belajar bahasa Arab tingkat pemula.
Untuk koreksi, saran & kritik dari para pembaca silakan melayangkan email ke : rumahkujannahku@gmail.com.

الفقيرة إلى الله
امّ عبد الله ناجية الملانجية


Pelajaran Pertama



Pada pelajaran ini kita kan belajar hal-hal berikut:

مَاهَذَا؟
➡ Siapa ini?
هَذَا كِتَابٌ.
➡ Ini (adalah) sebuah buku
أَهَذَا بَيْتٌ؟
➡ Apakah ini sebuah rumah?
نَعَمْ, هَذَا بَيْتٌ.
➡ Ya, ini (adalah)  sebuah rumah
لَا , هَذَا مَسْجِدٌ.
➡Tidak, ini (adalah) sebuah masjid.
مَنْ هَذَا؟
➡Siapa ini?

Catatan:

1. Kata هَذَا dibaca هَاذَا, akan tetapi ditulis tanpa alif  (mad) pada huruf ha.

2. Jika dalam Bahasa inggris kita mengenal "is" untuk menyatakan adalah. Maka dalam Bahasa Arab tidak ada kata sepadan dengan "is".

3. Dalam bahasa Arab tidak ada kata sepadan dengan "a" dalam Bahasa Inggris sebagaimana misalnya:
➡"This is a book"
➡Ini adalah sebuah buku.
⬅ هَذَا كِتَابٌ.

Suara "n" pada setiap akhir kata benda dalam bahasa Arab, seperti: 
kitābu-n
baitun-n
masjidu-n
Adalah tanda bahwa kata benda tersebut tidak tertentu (nakirah).

Dalam bahasa Inggris sepadan dengan "a" / "an".
Suara "n"  ini disebut tanwin.

4. Huruf أَ diletakkan didepan kalimat pernyataan untuk bertanya.
Misalnya:

هَذَا بَيْتٌ.
➡This is a house.
➡Ini adalah sebuah rumah.

أَ هَذَا بَيْتٌ؟
➡Is this is a house?
➡Apakah ini sebuah rumah?

Rabu, 05 Oktober 2016

Pelajaran Ke-9 (DL-1)

KOSA KATA PELAJARAN KE-9 BAGIAN B

الثَّانَوِيَّةُ = Sekolah menengah / SMU

الوَزِيْرُ  = Mentri

حَادٌّ     = Tajam

السُّوْقُ = Pasar

إِنْدُوْنِيْسِيَا = Indonesia

الشَّارِعُ = Jalan

المَكْتَبَةُ = Perpustakaan

الآنَ = Sekarang

هُنَاكَ = Di sana

المُسْتَوْصَفُ = Puskesmas

المِرْوَحَةُ  = Kipas angin

الكُوَيْتُ = Kuwait

Pelajaran Ke-4 (DL-1)


Kosa Kata

🌸🍃Pelajaran Ke-4

غُرْفَةٌ = kamar

حَمَّامٌ = kamar mandi

مَطْبَخٌ= dapur

سَاعَةٌ = jam

مَدْرَسَةٌ= sekolah

جَامِعَةٌ = universitas

فَصْلٌ= kelas

مِرْحَاضٌ= WC

سَمَاءٌ  =langit

اليَابَانُ = Jepang

الصِّيْنُ = Cina

الهَنْدُ    = India

خَرَجَ    = Keluar

ذَهَبَ    = Pergi

الفِلِبِّيْنُ  = Filipina

السُّوْقُ   = Pasar

المُدِيْرُ    = Kepala Sekolah

Pelajaran Ke-3 (DL-1)

AL MUFRADAT
Pelajaran ke-3:
_______________







مَكْسُوْرٌ   : patah
مَفْتُوْحٌ     : terbuka
جَالِسٌ      : duduk
وَاقِفٌ       : berdiri
جَدِيْدٌ        : baru
قَدِيْمٌ         : lama
صَغِيْرٌ         : kecil
كَبِيْرٌ           : besar
وَسِخٌ          : kotor
                                           
مَاءٌ             : air
بَارِدٌ             : dingin
قَمَرٌ               : bulan
جَمِيْلٌ           : cantik
قَرِيْبٌ           : dekat
بَعِيْدٌ              : jauh
ثَقِيْلٌ              : berat
وَرَقٌ               : daun
خَفِيْفٌ            : ringan
حَارٌ                 : panas
نَظِيْفٌ             : bersih
نَجْمٌ  =  bintang
دِيْكٌ  = ayam jantan
حُلْوٌ   = manis
مَرِيْضٌ= sakit
دَفْتَرٌ   = buku tulis
غَنِىٌّ    = kaya
فَقِيْرٌ   = fakir/miskin
تُفَّاحٌ   = apel
لَذِيْذٌ   = lezat
طَوِيْلٌ = panjang/tinggi
قَصِيْرٌ  = pendek
دُكَّانٌ    = toko
اَبٌ   =  bapak
جَنَّةٌ  =  surga/kebun
خُبْزٌ  =  roti
عَيْنٌ  = mata
غَدَاءٌ = makan siang
فَمٌ    = mulut
هَوَاءٌ =  udara
يَدٌ    =  tangan
ثَوْبٌ =  baju
ذَهَبٌ =  emas
زَهْرَةٌ = bunga
سَمَكٌ = ikan
شَمْسٌ= matahari
صَدْرٌ  =  dada
ضَيْفٌ = tamu
ظَهْرٌ  = punggung
لَحْمٌ  = daging
نَجْمٌ  = bintang

Pelajaran Ke-2 (DL-1)

AL MUFRADAT
PELAJARAN KE-2
================





الكلمات الجديدة:
إِمَامٌ:  Imam
حَجَرٌ: Batu
سُكَّرٌ: Gula
لَبَنٌ: Susu

Pelajaran Ke-1 (DL-1)

======================
AL MUFRODAT (Kosakata)


Pelajaran 1:

بَيْتٌ     rumah
قَمِيْصٌ    kemeja
كُرْسِيٌّ  kursi
سَرِيْرٌ    tempat tidur
مِفْتَاحٌ  kunci
قَلَمٌ  pena 
نَجْمٌ    bintang
كِتَابٌ  buku
بَابٌ   pintu
مَسْجِدٌ  masjid
طَبِيْبٌ  dokter laki2
وَلَدٌ     anak laki2
طَالِبٌ murid laki2
رَجُلٌ    laki
تَاجِرٌ pedagang
كَلْبٌanjing
قِطٌّ  kucing
حِمَارٌ  keledai
حِصَانٌ  kuda
جَمَلٌ onta
دِيْكٌ ayam jantan
مُدَرِّسٌ guru laki2
مِنْدِيْلٌ  sapu tangan
بقلم
الفقيرة الى الله تعالى
أم عبد الله ناجية
عفا الله عنها

Sabtu, 01 Oktober 2016

Pelajaran Ke- 4




📝 Pada dars 4 ini kita membahas  tentang :
1. Dhamir yang bersambung pada fiil madhi.
contoh : 
ذهب، ذهبتْ، ذهبوا، ذهبن، ذهبت

Sabtu, 24 September 2016

الدرس الثالث

::::TAMRIN 9::::

Pada pelajaran kali ini kita akan mempelajari tentang  'adad ma'dud bilangan 11 hingga 20.
'Adad 11 smp 20 di namakan al a'daadul murokkabatu الأعداد المركبة.

١١ ◀  أَحَدَ عَشَرَ طَالِبًا

١٢ ◀ اِثْنَا عَشَرَ طَالِبًا

١٣ ◀ ثَلاثَةَ عَشَرَ طَالبًا

١٤ ◀ أَرْ بَعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٥ ◀ خَمْشَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٦ ◀ سِتَّةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٧ ◀ سَبْعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٨ ◀ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٩ ◀ تِسْعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

٢٠ ◀ عِشْرُوْنَ طَالِبًا

::::TAMRIN 9::::

١ . في الفصلِ  تسعةَ عشرَ طالبا
Di dalam kelas ada 19 pelajar

٢. عندى خمسة عشر كتابا باللغة العربية

و آثنا عشر كتابا باللغة الفرنسية
Saya mempunyai 15 kitab berbahasa Arab dan 12 kitab berbahasa Perancis

٣.رأى يوسف عليه السلام في المنام

أحد عشر كوكبا
Nabi Yusuf alahis salaam melihat di dalam mimpinya 11 bintang

٤.عندى عشرونَ ريالا
Saya mempunyai(uang)20 real

٥. كم فندقا في هذا الشارع ?فيه  ثلاثة

   عشر فندقا
Berapa hotel di jalan ini? Di jalan ini ada 13 hotel

٦. في هذه المدينة أربعة عشر مسجدا
Di dalam kota ini ada 14 masjid

٧. ثمن هذا الكتاب سبعة عشر ريالاً
Harga kitab ini 17 real

٨. في هذا الكتاب عشرون درسا
Di dalam kitab ini ada 20 pelajaran

٩. في السنة اثنا عشر شهرا
Dalam 1 tahun ada 12 bulan

::::TAMRIN 10::::

Susunan  adad di atas dinamakan  العداد الترتبي yakni susunan bilangan yang menunjuk  urutan dengan  wazan فاعل untuk angka 2 smp 10

Artinya:
pelajaran pertama
pelajar kedua
dan seterusnya.

::::TAMRIN 11::::

بِسْم الله

الْيَوْمُ الثَّامِنُ

الطَّالِبُ الثَّالِثُ

الدَّرْسُ الْعَاشِرُ

الصَّفْحَةُ التِّسْعَةُ

الْجُزْءُ الْأَوَّلُ

فِيْ السَّنَةِ الرَّابِعَةِ

الطَّالِبَةُ السَّادِسَةُ

اَلْبَيْتُ السَّابِعُ

الْغُرْفَةُ الْخَامِسَةُ

الْجُزْءُ الثَانِيْ

Kamis, 15 September 2016

الدرس الرابع (٤)

بسم الله الرحمن الرحيم

Pada pelajaran keempat ini, kita akan dikenalkan tentang huruf-huruf jer (حُرُوْفُ الجَرِّ).

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang huruf-huruf jer, alangkah baiknya kita mengetahui apa makna "huruf" dalam ilmu nahwu.

________________________________

PEMBAGIAN KATA MENJADI 3:
(Macam-macam kata)
أَنْوَاعُ الْكَلِمَةِ
________________________________

Perlu Anda ketahui bahwa kata (الكَلِمَةُ) dalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3:
1) Isim
2) Fiil
3) Huruf (atau lebih tepatnya adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى)

Adapun jenis kata yang pertama (yaitu isim) telah kita pelajari pada pelajaran sebelumnya.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari makna huruf.

____________________________
PENGERTIAN HURUF (حَرْفٌ)
____________________________
Apa itu huruf?

☞Jika dalam bahasa Indonesia kita mengenal huruf alfabhet dari A sampai Z sebagai penyusun sebuah kata.
☞Maka dalam bahasa Arab, kita mengenal huruf hijaiyah dari alif sampai ya (ا- ب- ث -ج .....ي)  sebagai penyusun sebuah kata.
Huruf hijaiyah ini disebut sebagai huruf hijaiyyun/mabaniyyun.
-Yaitu huruf-huruf yang jika dirangkai, akan membentuk sebuah kata.
Misalnya kata كِتَابٌ, tersusun dari 4 huruf yaitu huruf kaf, ta, alif dan ba ( ك - ت - ا dan ب).
-Jika huruf hijaiyyun ini kita biarkan berdiri sendiri (tidak dirangkai menjadi satu kata), maka dia tidak mempunyai makna apapun. Misalnya huruf ي، apa huruf ya mempunyai makna? Tidak.
Maka bukan huruf hijaiyyun/mabaniyyun ini yang menjadi pembahasan kita saat ini.
☞Huruf yang dimaksud pada pembagian kata adalah huruf yang "jaa a li ma'nan".
Apa maksudnya?
حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى
"Adalah huruf yang datang mengandung makna"
Dan maknanya yang sempurna akan tampak jika kita gabungkan dengan kata lain.

Misalnya adalah huruf-huruf jer yang akan kita pelajari, yaitu: فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى.

Keempat huruf diatas adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى. Dimana:
1) huruf فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى mengandung makna.
Hal ini tentu jelas berbeda dengan huruf hijaiyyun/mabaniyyun yanh tidak mempunyai makna sama sekali.
Yaitu sbb:

فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke

2) makna dari keempatnya akan tampak sempurna jika kita gabungkan dengan kata yang lain.
Contohnya:

مُحَمَّدٌ فِي الْمَسْجِدِ
"Muhammad di dalam masjid"

الْكِتَابُ عَلَى الُمَكْتَبِ
"Buku itu diatas meja"

خَرَجَ عَلِيٌّ مِنَ الْفَصْلِ
"Ali keluar dari kelas"

ذَهَبَ يَاسِرٌ إِلَى الْبَيْتِ
"Yasir pergi ke rumah"

Pada keempat kalimat diatas,  makna huruful jer (فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى) tampak dengan sempurna.

______________________________
HURUF-HURUF JER حُرُوْفُ الجَر
______________________________
Setelah Anda ketahui apa makna huruf dalam bahasa Arab, sekarang kita akan lanjutkan membahas salah satu contoh dari huruf tersebut -yaitu huruful jer-.

Apa huruf jer itu?
1) Huruf jer disebut juga huruf khofadh
2) Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah disebutkan bahwa:
-Jumlah huruf jer ada 9 (مِنْ - إِلَى - عَنْ- عَلَى - فِي - رُبَّ - البَاءُ - الكَافُ - الّلَامُ).
-Huruf qosam (huruf yang dipakai untuk bersumpah) juga termasuk huruf jer. Huruf qosam ada 3: الواو - الباء - التاء.
Adapun yang akan kita pelajari pada pelajaran keempat ini hanya 4 saja, yaitu:
فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke
3) Isim setelah huruf jer disebut majrur.
4) Tanda jer sebuah isim (mufrad) adalah kasroh.
5) Ada tanda jer lainnya sebagai pengganti kasroh yang akan kita bahas pada waktunya, insyaa Allah.

_______________________
HURUFUL JER PADA
PELAJARAN KEEMPAT
_______________________

فِي - عَلى - مِنْ - إِلَى
Adalah huruf-huruf jer.

_______________________
KAEDAH JER MAJRUR
_______________________
Perhatikan kembali kitab Durusul Lughah Jilid 1 (hal.21):

Bagian A:
الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

المَكْتَبُ ← عَلَى المَكْتَبِ

المَسْجِدُ ← فِي المَسْجِدِ

السَّرِيْرُ ←  عَلَى السَّرِيْرِ
Penjelasan:
Kelompok isim yang pertama (الْبَيْتُ - المَكْتَبُ - المَسْجِدُ - السَّرِيْرُ) :
☞Isim ma'rifat pada kelompok pertama tidak didahului huruf jer dan masing-masingnya berharakat dhommah.
☞karena tidak dimasuki 'amil apapun, maka isim pada kelompok pertama dalam keadaan marfu'.

Kelompok isim yang kedua (البَيْتِ - المَكْتَبِ - المَسْجِدِ- السَّرِيْرِ)
☞setiap darinya didahului 'amil jarrin yaitu huruf jer, maka mereka dalam keadaan majrur.
☞tanda jernya adalah kasroh dari setiap isim tersebut.

*'amil adalah yang menyebabkan suatu kata majrur atau manshub.

Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil dari kaedah jer majrur adalah sbb:
"Isim yang tadinya marfu' (berharakat dhommah) ketika dimasuki/didahului oleh huruf jer, maka harakatnya berubah menjadi kasroh (majrur)"
Misalnya:
Awalnya ada kata "albaytu" ketika dimasuki huruf jer "fii", menjadi "filbayti" dst.

الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

_______________
HUWA & HIYA
(هو & هي)
_______________
Pada pelajaran keempat ini, kita dikenalkan pada kata  هُوَ dan هِيَ.

Penjelasan:
1) kata  هُوَ dan هِيَ adalah isim dhomir.
2) isim dhomir adalah kata ganti.
3) huwa bermakna dia laki-laki (tunggal), hiya bermakna dia perempuan (tunggal).
Jika dalam bahasa Indonesia kita kenal:
1. Kata ganti orang pertama (aku, saya, beta)
2. Kata ganti orang kedua (kamu, Anda)
3. Kata ganti orang ketiga (dia, mereka)

Maka, dalam bahasa Arab juga berlaku hal yang sama dengan penjelasan diatas.

4) Huwa dan hiya adalah kata ganti orang ketiga.
Contoh jelasnya ada pada kitab:

Perhatikan  contoh kalimat berikut ini:

أَيْنَ مُحَمَّدٌ؟  هُوَ فِيْ الغُرْفَةِ
"Dimana Muhammad? Dia di dalam ruangan"
☞Kata هو disini adalah dhomir (kata ganti) untuk محمّد.

أَيْنَ آمِنَةُ؟  هِيَ فِيْ المَطْبَخِ
"Dimana Aminah? Dia di dapur"
☞Kata هي disini adalah dhomir (kata ganti) untuk آمنة.

Maraji':
١) كتاب الميسر في علم النحوى
٢) التحفة السانية

الدرس الثالث (٣)

PELAJARAN KE-3

Pada pelajaran ke-3 ini kita akan mempelajari tentang perbedaan isim nakirah dan ma'rifat.

Apakah isim itu?
Dalam bahasa Indonesia, isim disebut kata benda.

DEFINISI ISIM
______________
Adapun dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, definisi isim adalah sbb:
1)Secara bahasa, isim adalah kata yang menunjukkan pada sesuatu yanh dinamai
2)Secara istilah, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak berhubungan dengan waktu.

Contohnya:
Semua yang mufradat (kosakata) yang telah kita pelajari pada pelajaran pertama dan kedua adalah contoh dari isim.
Misalnya:
بَيْتٌ     rumah

قَمِيْصٌ    kemeja

كُرْسِيٌّ  kursi

سَرِيْرٌ    tempat tidur

مِفْتَاحٌ  kunci

قَلَمٌ  pena 

نَجْمٌ    bintang

كِتَابٌ  buku

بَابٌ   pintu

مَسْجِدٌ  masjid

طَبِيْبٌ  dokter laki2

وَلَدٌ     anak laki2

طَالِبٌ murid laki2

رَجُلٌ    laki

تَاجِرٌ pedagang

كَلْبٌanjing

قِطٌّ  kucing

حِمَارٌ  keledai

حِصَانٌ  kuda

جَمَلٌ onta

دِيْكٌ ayam jantan

مُدَرِّسٌ guru laki2

مِنْدِيْلٌ  sapu tangan

إِمَامٌ:  Imam

حَجَرٌ: Batu

سُكَّرٌ: Gula

Semua kata-kata diatas adalah isim. Kenapa?
1) karena dia menunjukkan makna pada dirinya
2) tidak terkait dengan waktu

Pembuktian:
Misalnya kata: بَيْتٌ
1) kata baytun menunjukkan makna pada dirinya yakni: sebuah tempat untuk tinggal
2) kata baytun tidak terkait dengan waktu. Anda ucapkan sekarang, besok, atau kemarin, tetap "baytun" tidak berubah.

Demikian pula penjelasan untuk sisa contoh.

TANDA-TANDA ISIM
____________________

Untuk mempermudah mengenali sebuah kata termasuk isim atau tidak, kita dapat mengeceknya dengan ada/tidaknya tanda-tanda isim padanya.

Apa saja tanda-tanda isim?
Dalam kitab at Tuhfah as Sanitah disebutkan bahwa:
Tanda-tanda isim ada 4, yaitu adanya:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
2) tanwin
3) masuknya alif dan lam (ال)
4) huruf² khafdh

Pembuktian:
Jika Anda perhatikan mufradat pada pelajaran pertama dan kedua (sebagaimana telah saya tuliskan diatas), maka akan Anda dapati bahwa semua kata-kata tersebut ditanwin. Karena tanwin merupakan salah satu tanda isim, maka semua kata diatas adalah isim.

Adapun contoh lain dari keempat tanda isim adalah sbb:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
Contoh: هِيَ فِى البَيْتِ
Kata "al bayti" adalah isim karena adanya harakat kasroh padanya.

2) tanwin
Contoh: هٰذَا مَسْجِدٌ
Kata "masjidun" adalah isim karena adanta dhommah tanwin.

3) masuknya alif dan lam (ال)
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al qolamu" dan "al maktabi" adalah isim karena masuknya "al" pada kedua kata tersebut.

4) huruf² khafdh
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al maktabi" adalah  isim karena didahului oleh huruf khafdh على.

NAKIRAH & MA'RIFAH
=================

Inilah inti pembahasan kita pada pelajaran ketiga ini. Kita akan dikenalkan tentang perbedaan isim yang nakirah dan ma'rifat.

Telah kita pelajari bahwa masuknya "al" dan tanwin adalah tanda-tanda isim.
Perhatikanlah perbedaan isim-isim berikut:

بَيْتٌ← الْبَيْتُ
قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
جَمَلٌ ←الْجَمَلُ

Semua kata diatas adalah isim. Kenapa? Karena terdapat tanda isim padanya, yaitu masuknya alif lam dan adanya tanwin.

1) Pada kelompok isim yang pertama:
بَيْتٌ - قَلَمٌ - كِتَابٌ - جَمَلٌ
Adalah isim dengan adanya tanwin padanya, isim yang seperti ini dinamakan  isim nakirah.

2) Adapun pada kelompok kedua:

الْبَيْتُ- الْقَلَمُ - الْكِتَابُ - الْجَمَلُ
Adalah isim dengan masuknya alif lam padanya, isim yang seperti ini dinamakan isim ma'rifat.

PENGERTIAN NAKIRAH & MA'RIFAT
____________________________________

Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, dapat disimpulkan bahwa:

ISIM NAKIRAH adalah isim yang:
✔menunjukkan makna masih umum (indefinitif)
✔tidak dikhususkan, tidak tertentu
✔ciri dari nakirah adalah dengan adanya tanwin pada isim tersebut
✔bisa kita masukkan alif lam ("al) padanya, yang berkonsekuensi bahwa isim nakirah yang sudah dimasuki lam berubah menjadi isim ma'rifat.
misal: kata بَيْتٌ:  adalah isim nakirah, kita ketahui dari adanya tanwin padanya dan dia bisa dimasuki al:
بَيْتٌ← الْبَيْتُ
Bisa dimasuki "al" inilah yang merupakan tanda bahwa isim tersebut nakirah.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah:
Kata الْبَيْتُ, tidak lagi nakirah karena adanya "al" padanya. Setelah dimasuki "al" maka statusnya berubah menjadi isim ma'rifat.

ISIM MA'RIFAT
Adalah setiap isim yang:
✔menunjukkan makna tertentu/khusus(definitif)
✔cirinya adalah

Cara Menerjemahkan  Isim Ma'rifat & Nakirah

Perhatikanlah cara menerjemahkan isim nakirah & ma'rifat berikut ini:

بَيْتٌ← الْبَيْتُ
rumah ☞ rumah itu

قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
pena ☞ pena itu

كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
buku ☞ buki itu

جَمَلٌ ←الْجَمَلُ
onta ☞ onta itu

Catt:
Adanya tambahan kata "itu" dalam menerjemahkan isim ma'rifat  tidaklah bermakna "itu" seperti Isim Isyārah (Kata Penunjuk), akan tetapi penggunaannya dalam contoh-contoh ini hanyalah sebagai pendekatan makna.
Misalnya:
الْجَمَلُ
Karena kata الْجَمَلُ adalah ma'rifat (tandanya dengan adanya "al"), maka onta yang dimaksud sudah tertentu/telah jelas ontanya.
Oleh karena itu, untuk mendekatkan makna ma'rifatnya, kita terjemahkan menjadi: "Onta itu".

Dan sebagaimana "itu" ditambahkan sebagai bentuk pendekatan makna ma'rifatnya sebuah isim, maka penggunaan kata "tersebut" atau "ini", juga tidak mengapa.

Misalnya, kata الْجَمَلُ jika ada yang menerjemahkan dengan "Onta ini" atau "Onta tersebut" misalnya, maka yang demikian ini juga benar.

CATATAN PENTING SEPUTAR
NAKIRAH & MA'RIFAT
_______________________________
1) Isim yang sudah dimasuki "al", maka dia tidak boleh ditanwin.
2)"Al" dan tanwin tidak bisa berkumpul pada satu kata secara bersamaan.
Contohnya:
القلم:
Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: الْقَلَمُ bukan الْقَلَمٌ.
Karena sudah diawali "al" maka dia tidak mungkin diharakati tanwin.
Dia termasuk isim ma'rifat karena masuknya "al" padanya.

كتاب:

Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: كِتَابٌ bukan كِتَابُ
Karena tidak diawali "al" maka dia harus ditanwin.
Dia termasuk isim nakirah karena adanya tanwij tersebut.

Sementara kaedah diatas harus dihafal, pada pelajaran berikutnya Anda akan menjumpai contoh-contoh isim nakirah yang tidak boleh ditanwin.

HURUF SYAMSIYAH & QOMARIYAH
=============================

1) Huruf qamariyyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال dibaca jelas.

Contoh
الْبَابُ
Dibaca: al baabu

الْجَنَّةُ
Dibaca:  al jannatu

✔Jumlah huruf qamariyyah ada 14 yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ى

2) Huruf syamsiyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال tidak dibaca, tetapi masuk pada huruf setelahnya dan dibaca tasydid.
Contoh:
اَلتَّاجِرُ
Dibaca: at- taajiru bukan al taajiru

اَلدِّيْكُ
Dibaca: ad- diiku bukan al diiku

✔Jumlah huruf syamsiyyah ada 14 yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

AL MUFRADAT
Pelajaran ke-3:
_______________

مَكْسُوْرٌ   : patah

مَفْتُوْحٌ     : terbuka

جَالِسٌ      : duduk

وَاقِفٌ       : berdiri

جَدِيْدٌ        : baru

قَدِيْمٌ         : lama

صَغِيْرٌ         : kecil

كَبِيْرٌ           : besar

وَسِخٌ          : kotor
                                              
مَاءٌ             : air

بَارِدٌ             : dingin

قَمَرٌ               : bulan

جَمِيْلٌ           : cantik

قَرِيْبٌ           : dekat

بَعِيْدٌ              : jauh

ثَقِيْلٌ              : berat

وَرَقٌ               : daun

خَفِيْفٌ            : ringan

حَارٌ                 : panas

نَظِيْفٌ             : bersih

نَجْمٌ  =  bintang

دِيْكٌ  = ayam jantan

حُلْوٌ   = manis

مَرِيْضٌ= sakit

دَفْتَرٌ   = buku tulis

غَنِىٌّ    = kaya

فَقِيْرٌ   = fakir/miskin

تُفَّاحٌ   = apel

لَذِيْذٌ   = lezat

طَوِيْلٌ = panjang/tinggi

قَصِيْرٌ  = pendek

دُكَّانٌ    = toko

اَبٌ   =  bapak

جَنَّةٌ  =  surga/kebun

خُبْزٌ  =  roti

عَيْنٌ  = mata

غَدَاءٌ = makan siang

فَمٌ    = mulut

هَوَاءٌ =  udara

يَدٌ    =  tangan

ثَوْبٌ =  baju

ذَهَبٌ =  emas

زَهْرَةٌ = bunga

سَمَكٌ = ikan

شَمْسٌ= matahari

صَدْرٌ  =  dada

ضَيْفٌ = tamu

ظَهْرٌ  = punggung

لَحْمٌ  = daging

نَجْمٌ  = bintang

Jumat, 19 Agustus 2016

الدرس التاسع عشر (١٩)

بسم الله الرحمن الرحيم

PELAJARAN KE-19

المُدِيْرُ: كَمْ طَالِبًا جَدِيْدًا فِي فَصْلِكَ يَاشَيْخُ؟
Kepala sekolah: "Berapa pelajar putra yang baru di kelasmu wahai Syaikh?"

المُدَرِّسُ: فِيْهِ عَشْرَةُ طُلَّابٍ جُدُدٍ
Pengajar : "Di dalamnya (ada) 10 pelajar putra yang baru"

المُدِيْرُ: مِنْ أَيْنَ هُمْ؟ أَكُلُّهُمْ مِنْ بَلَدٍ وَاحِدٍ؟
Kepala sekolah: "Dari mana mereka? Apakah mereka semua dari satu negara?"

المُدَرِّسُ: لا. هُمْ مِنْ بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ. مِنْهُمْ ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ مِنَ الفِلِبِّيْنِ و أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ مِنَ اليَابَانِ و طَالِبَانِ مِنَ الصِّيْنِ و طَالِبٌ وَاحِدٌ مِنْ مَالِيْزِيَا
Pengajar :" Tidak. Mereka dari negara-negara yang berbeda. Dari mereka, 3 pelajar putra dari Filipina dan 4 pelajar putra dari Jepang dan 2 pelajar putra dari Cina dan 1 pelajar putra dari Malaysia."

المُدِيْرُ: أَفِي فَصْلِكَ طُلَّابٌ مِنْ أَمْرِيْكَا؟
Kepala sekolah:" Apakah dikelas Anda ada para pelajar putra dari Amerika?"

المُدَرِّسُ: نَعَمْ. فِيْهِ سَبْعَةُ طُلَّابٍ مِنْ أَمْرِيْكَا
Pengajar : "Ya, didalamnya ada 7 pelajar putra dari Amerika"

المُدِيْرُ: أَهُمْ جُدُدٌ؟
Kepala sekolah:"Apakah mereka (para pelajar) yang baru?"

المُدَرِّسُ: لا، هُمْ قُدَامَى
Pengajar : "Tidak, mereka (para pelajar) yang lama"

المُدِيْرُ: كَمْ طَالِبًا فِيْهِ مِنْ أُورُبَّا؟
Kepala sekolah:"Berapa pelajar putra didalamnya (yang berasal) dari Eropa?"

المُدَرِّسُ: فِيْهِ خَمْسَةُ طُلَّابٍ مِنْ إِنْكَلْتَرَّا و ثَمَانِيَةُطُلَّابٍ مِنْ  أَلْمَانِيَا و سِتَّةُ طُلَّابٍ مِنْ فَرَنْسَا و تِسْعَةُ طُلَّابٍ مِنَ اليُوْنَانِ
Pengajar :" Di dalamnya ada 5 pelajar putra dari Inggris dan 8 pelajar putra dari Jerman dan 6 pelajar putra dari Perancis dan 9 pelajar putra  dari Yunani

المُدِيْرُ: شُكْرَا يَاشَيْخُ
Kepala sekolah:" Terima kasih wahai Syaikh"

PEMBAHASAN:

Perhatikanlah percakapan pada dars ke-19. Pada percakapan kali ini kita akan mengulang pelajaran yang telah lalu tentang na'at man'ut. Contohnya adalah pada kata:

-طَالِبًا جَدِيْدً (pelajar putra yang baru)
- طُلَّابٍ جُدُدٍ (para pelajar putra yang baru-baru)
- بَلَدٍ وَاحِدٍ (negara yang satu)
- بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ (negara-negara yang berbeda)

Semua susunan kata diatas adalah contoh dari susunan na'at man'ut. Silakan Anda muraja'ah kembali tentang kaedag na'at man'ut disini.

Yang perlu Anda ingat baik-baik pada contoh na'at man'ut diatas adalah contoh keempat:

- بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ (negara-negara yang berbeda)

Perhatikan penjelasan berikut ini:
Kata بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ:
✔na'atnya adalah مُخْتَلفةٌ (mufrad)
✔man'utnya adalah بِلَادٍ (jamak)
Jika kita merujuk pada kaedah umum na'at man'ut, maka: jika man'ut jamak, maka na'at juga harus jamak.

Lalu kenapa pada kata بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ , na'atnya berupa mufrad?

Jawabannya adalah karena kata bilaadun adalah jamak ghoyru 'aqil. Dan jamak ghoyru 'aqil dihukumi mufrad muannats, sehingga na'atnya harus berupa mufrad muannats.

Jika, man'utnya jamak 'aqil (jamak yang berakal), maka na'atnya jamak juga.

Misalnya pada contoh, adalah kata طُلَّابٌ جُدُدٌ.
Dimana:
- طُلَّابٌ jamak ghoyru 'aqil
- جددٌ jamak

Adapun keterangan kenapa contoh susunan na'at man'ut pada percakapan di atas ada yang manshub dan majrur, maka kita kembalikan pada kedudukannya didalam kalimat. Pembahasan ini bisa Anda pelajari lebih detail pada pelajaran nahwu,insyaa Allah.

***

Pelajaran kedua yang bisa kita ambil dari percakapan diatas adalah tentang hitungan ('adad ma'dud) yang merupakan inti pembahasan dars ke-19.

Perhatikan kembali percakapan diatas. Anda akan dapati kata-kata:

عَشَرَةُ طُلَّابٍ
ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ
أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ
سَبْعَةُ طُلَّابٍ
خَمْسَةُ طُلَّابٍ
ثَمَانِيَةُ طُلَّابٍ
سِتَّةُ طُلَّابٍ
تِسْعَةُ طُلَّابٍ

٭٭٭
طَالِبَانِ

٭٭٭
طَالِبٌ وَاحِدٌ

Jika kita perhatikan contoh-contoh berikut:
عَشَرَةُ طُلَّابٍ
ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ
أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ
سَبْعَةُ طُلَّابٍ
خَمْسَةُ طُلَّابٍ
ثَمَانِيَةُ طُلَّابٍ
سِتَّةُ طُلَّابٍ
تِسْعَةُ طُلَّابٍ

Maka kita dapati bahwa hitungannya adalah angka 3 sampai 10. Dan yang dihitung adalah mudzakar (laki-laki). Dimana angkanya disebut 'adad dan yang dihitung disebut ma'dud. Maka kedelapan contoh di atas dinamakan susunan 'adad ma'dud.

Pada contoh susunan 'adad ma'dud 3-10, kita dapati bahwa:
✔'adadnya selalu dalam keadaan mufrad muannats tanpa tanwin
✔ma'dudnya selalu dalam keadaan jamak majrur

Dari sinilah kita ambil kesimpulan bahwa untuk hitungan 3 sampai 10:
✅jika ma'dudnya mudzakar maka 'adadnya harus muannats ('adad-ma'dud harus berlawanan dari segi muannats-mudzakarnya)
✅'adadnya harus dalam keadaan mufad tanpa tanwin karena sebagai mudhof
✅ma'dudnya harus dalam keadaan jamak majrur dan dia sebagai mudhof ilaih.

CARA MUDAH UNTUK MENYUSUN 'ADAD MA'DUD BILANGAN 3-10

Misalkan Anda diminta untuk menerjemahkan kedalam bahasa Arab kalimat berikut:

3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan

Apa yang harus Anda lakukan pertama kali?

1) Tentukan mufrad dari ma'dudnya
Kita masukkan ke soal:
⚽⚽⚽3 anak laki-laki :
Jawab:
-ma'dudnya adalah anak laki-laki
-dalam bahasa Arab, mufradnya adalah ابْنٌ

2) Tentukan ma'dud yang mufrad itu mudzakar atau muannats?
Jawab:
-kata ابْنٌ adalah mudzakar.

3) Tentukan 'adadnya (ingat,untuk 3-10 'adad harus berlawanan dengan ma'dudnya)
Jawab:
-karena ma'dudnya  mudzakar maka 'adadnya harus muannats
- 3, muannatsnya ثَلَاثَةُ
Jangan lupa, 'adad tidak ditanwin karena sebagai mudhaf. Jadi bukan ثَلَاثَةٌ tapi ثَلَاثَةُ.

4) Cari bentuk jamak majrur dari ma'dudnya
ابْنٌ 👈 اَبْنَاءٌ👈اَبْنَاءٍ

5) Susun dalam rumus.
'Adad + ma'dud =ثَلَاثَةُ اَبْنَاءٍ

Mudah bukan?

4 anak perempuan

1) Tentukan mufrad dari ma'dudnya
Kita masukkan ke soal:
4  anak perempuan :
Jawab:
-ma'dudnya adalah anak perempuan
-dalam bahasa Arab, mufradnya adalah بِنْتٌ

2) Tentukan ma'dud yang mufrad itu mudzakar atau muannats?
Jawab:
-kata بِنْتٌ adalah muannats

3) Tentukan 'adadnya (ingat,untuk 3-10 'adad harus berlawanan dengan ma'dudnya)
Jawab:
-karena ma'dudnya  muannats maka 'adadnya harus mudzakar
- 4, mudzakarnya أَرْبَعُ
Jangan lupa, 'adad tidak ditanwin karena sebagai mudhaf. Jadi bukan أَرْبَعٌ tapi أَرْبَعُ

4) Cari bentuk jamak majrur dari ma'dudnya
بِنْتٌ 👈 بَنَاتٌ 👈 بَنَاتٍ

5) Susun dalam rumus.
'Adad + ma'dud =أَرْبَعُ بَنَاتٍ

Mudah bukan?

بارك الله فيكم...

*)Untuk yang ma'dudnya muanntas, insyaa Allah akan kita pelajari di pelajaran ke-20

Selasa, 09 Agustus 2016

الدرس التاسع (٩)

Bismillah.
DL :1
الدرس التاسع
PELAJARAN KE-9

Bagian A:

- مَنْ هٰذَا الرَّجُلُ؟
Siapa laki-laki ini?

- هو عَبَّاسٌ.
Dia 'Abbas.

- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ.
'Abbas adalah pedagang.

- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ غَنِيٌّ.
'Abbas adalah pedagang yang kaya.

- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ.
Hamid adalah pengajar.

- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.
Hamid adalah pengajar yang baru.

- ماهٰذَا؟
Apa ini?

هٰذَا تُفَّاحٌ.
Ini  apel.

- التُّفَّاحُ فَاكِهَةٌ لَذِيْذَةٌ.
Apel adalah buah yang lezat.

- مَاذٰلِك؟
Apa itu?

- ذٰلِكَ عُصْفُوْرٌ
Itu burung pipit.

- العُصْفُرُ طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ.
Burung pipit adalah burung yang kecil.

- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab adalah bahasa yang mudah.

- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ جَمِيِلَةٌ.
Bahasa Arab adalah bahasa yang indah.

- عَمَّارٌ طَلِبٌ مُجْتَهِدٌ وَ مَحْمُوْدٌ طَلِبٌ كَسْلَانُ
'Ammar adalah pelajar yang rajin dan Mahmud adalah pelajar yang malas.

- مَنْ أَنْتَ؟
Siapa kamu?

- أَنَا طَالِبٌ.
Aku adalah pelajar laki-laki.

- أَ أَنْتَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ؟
Apakah kamu pelajar yang baru?

- نَعَم. أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ.
Ya, aku pelajar yang baru.

Perhatikanlah contoh pada kalimat-kalimat di atas. Jika kita perhatikan, sebagian kalimat mengandung kata sifat dan mensifati.

Misalnya:
- pedagang yang kaya
- pengajar yang baru
- buah yang lezat
- burung yang kecil
- bahasa yang mudah
- bahasa yang indah
- pelajar yang rajin
- pelajar yang malas
- pelajar yang baru

Sembilan susunan kata di atas, semuanya adalah susunan kata sifat dan disifati.
Kita ambil sebagai contoh:

💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya
➖kata yang disifati adalah pedagang

✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru
➖kata yang disifati adalah pengajar

Dan seterusnya untuk sisa contoh.

Dalam bahasa Arab, susunan kata sifat dan yang disifati disebut susunan Na'at dan Man'ut.
Na'at berarti sifat dan man'ut berarti kata yang disifati.

Kita kembali pada contoh:
💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya (na'at)
➖kata yang disifati adalah pedagang (man'ut)

✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru (na'at)
➖kata yang disifati adalah pengajar (man'ut)

Demikianlah penjelasan untuk sisa contoh.

Kaedah na'at man'ut yang perlu Anda ketahui adalah sbb:

Dalam kitab Al Muyassar fi 'ilmin nahwi disebutkan bahwa na'at dan man'ut harus bersesuaian dalam hal:
1) I'rabnya
2) Mudzakar dan muannatsnya
3) Ma'rifat dan nakirahnya
4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya

Contohnya:
1) I'rabnya
Ketika marfu':
هو مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.

Ketika manshub:
مُدَرِّسًا جَدِيْدًا.

Ketika majrur:
سَلِّمْتُ عَلٰى مُدَرِّسٍ جَدِيْدٍ.

Adapun penjelasan lebih rinci tentang makna marfu', manshub dan majrur dapat Anda pelajari dalam pelajaran nahwu.

2) Mudzakar dan muannatsnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar dan muannatsnya, maksudnya adalah:

*Jika man'utnya mudzakar, maka na'atnya juga harus mudzakar.
*Jika man'utnya muannats, maka na'atnya juga harus muannats.

Contoh  na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar:
تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ

Contoh  na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal muannats:

طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ

3) Ma'rifat dan nakirahnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal ma'rifat dan nakirahnya, maksudnya adalah:
*Jika man'utnya ma'rifat, maka na'atnya juga harus ma'rifat.
*Jika man'utnya nakirah, maka na'atnya juga harus nakirah.

Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal ma'rifatnya:
التَّاجِرُ الْغَنِيُّ
المدرسُ الجديدُ
الطالبُ الجديدُ
الطالب المجتهد
الطائرة الصغيرة
اللغة السهلة
اللغة الجميلة
الفاكهة اللذيذة

Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal nakirahnya:

تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ
طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ

4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya
a. Jika man'utnya mufrad, maka na'atnya juga harus mufrad.
Contoh:
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
مدرّسة جديدة

b. Jika man'utnya mutsanna, maka na'atnya juga harus mutsanna.
Contoh:
مُدَرِّسَانِ جَدِيْدَانِ

مدرّستَانِ جديدتَانِ

c. Jika man'utnya jamak, maka na'atnya juga harus jamak.
Contoh:
مُدَرِّسُوْنَ جَدِيْدُوْنَ

مدرّسَاتٌ جديدَاتٌ

Catt:
Untuk susunan na'at man'ut, bisa disisipi kata "yang" sebagaimana contoh-contoh di atas. Bisa juga tanpa  "yang", sehingga kita katakan:

- pedagang  kaya
- pengajar baru
- buah lezat
- burung kecil
- bahasa mudah
- bahasa indah
- pelajar rajin
- pelajar malas
- pelajar baru

Hal ini tidak merubah arti, sehingga Anda boleh menuliskannya dengan sisipan "yang" atau tidak.

TAMRIN 4

Perhatikanlah kata sifat yang ada pada tamrin pelajaran ke-9.
كَسْلَانُ (malas)
جَوْعَانُ (lapar)
عَطْشَانُ (haus)
غَضْبَانُ (marah)
مَلْآنُ (penuh)

Jika Anda perhatikan, kelima kata sifat tersebut  tidak bertanwin. Kenapa? Karena kelimanya termasuk isim yang tidak menerima (tidak boleh) ditanwin. Dalam bahasa Arab, istilah untuk isim-isim yang tidak boleh ditanwin ini dinamakan:
المَمَنُوْعْ منَ الصَّرْفِ  atau  الاِسمُ الّذي لا يُنْصَرِفُ

Pembahasan khusus tentang al mamnu' minas shorfi alam kitab durusul lughah jilid 1 ini, akan Anda dapatkan pada dars ke-22.

Jadi, untuk sementara ini cukup Anda ketahui bahwa kelima kata sifat diatas tidak boleh ditanwin.

PELAJARAN KE-9
Bagian B:

Dimana pengajar laki-laki itu?
Dia di dalam kelas.

Dan dimana pengajar laki-laki yang baru?
Dia di kepala sekolah.

Dimana pelajar putra yang baru itu?
Pergi ke perpustakaan.

Siapa laki-laki tinggi yang keluar sekarang dari sekolah?
Dia adalah kepala sekolah yang baru.

Dan siapa anak laki-laki kecil yang keluar sekarang dari kelas?
Dia adalah putra kepala sekolah baru itu

Milik siapa mobil bagus itu?
Dia milik kepala sekolah yang baru.

Milik siapa buku yang besar ini? Apakah dia milik pengajar laki-laki itu?
Tidak, dia milik pelajar putra yang baru.

Diamana sendok kecil itu?
Dia di dalam gelas.

Dimana kursi yang rusak (patah) itu?
Dia disana.

TAMRIN 3:
Pada tamrin ketiga dars ke-9 ini, kita akan belajar membaca kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat isim maushul.

Isim maushul yang dimaksud adalah الَّذِي. Dalam bahasa Indonesia isim maushul semakna dengan "kata sambung". الَّذِيْ artinya adalah "yang".

Bacalah kalimat berikut dan artikanlah dengan baik dan benar kedalam bahasa Indonesia:

١) الطَّالبُ الّذي خرج منَ الفصْلِ الآنَ منْ إِنْدُوْنِيْسِيَا
(Pelajar putra yang keluar dari kelas sekarang dari Indonesia)

٢) الكتابُ الّذي على المكتبِ لِلْمدرّسِ
(Buku yang diatas meja itu milik pengajar laki-laki itu)

٣) لِمَنْ هٰذا القلمُ الجميلُ الّذِيْ على المَكتَبِ.
(Milik siapa pena bagus yang diatas meja itu?)

٤) البيتُ الكبيرُ الّذِي في ذٰلك الشَّارعِ لِلْوَزِيْرِ
(Rumah besar yang (terletak) di jalan raya itu milik menteri)

٥) السريرُ الّذيْ في غُرفةِ خَالِدٍ مَكسُورٌ
(Ranjang yang (ada) di kamar Khalid rusak)

( ٤)اِقْرَأْ
TAMRIN 4
Bacalah:

كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh

(١)أَنَا جَوْعَانُ
1. Saya lapar.

(٢) أَأَنْتَ جَوْ عَانُ؟  لَا، أَنَا عَطْشَانُ
2. Apakah Anda lapar? Tidak, saya haus.

(٣) لِمَاذَا المُدَرِّسُ غَضْبَانُ الْيَوْمَ؟
3. Kenapa guru laki-laki itu marah pada hari ini?

(٤) الكُوْبُ مَلْآنُ.
4. Gelas itu penuh.

Mana yang termasuk
الممنوع من الصرف / الاسم الذي غير منصرف؟

كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh

Kelima isim diatas semuanya adalah الممنوع من الصرف karena: 
✔Kata yang terdiri dari 3 huruf, dimana padanya terdapat tambahan alif dan nun pada setiap akhir kata² tersebut.
✔Termasuk kata sifat yang berwazan فَعْلَانُ

Perhatikan tamrin 4 no 3

لماذا المدرس غضبان اليومَ
👉kata اليوم berharakat fathah karena termasuk maf'ul fih

______________________

MAF'UL FIH( ZHARAF)
______________________

Maf'ul fih (ِمَفْعُوْلٌ فِيْه) disebut juga zharaf (ظَرْفٌ):

Zharaf ada 2, yaitu:
1) Zharaf zaman (keterangan waktu)
2) Zharaf makan (keterangan tempat)

Adapun pada tamrin 4, yang dikenalkan pada kita adalah pembahasan zharaf zaman.

لماذا المدرس غضبان اليومَ
"Kenapa pengajar laki-laki itu marah pada hari ini?"

Kata "اليومَ" adalah zharaf zaman yang berarti "pada hari ini"

Zharaf Zaman
============
Zharaf Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)/Kata Keterangan Waktu
Adalah isim waktu yang manshub, dengan memperkirakan  makna fi (di/pada/dalam).

Contoh :

اليَوْمَ = pada hari ini

اللَّيْلَةَ = pada malam ini

غَدًا = besok

صَبَاحًا = pada waktu subuh

مَسَاءً = pada waktu sore
Zharaf Makan
===========
Zharaf Makan (ظَرْفُ المَكَانِ) / Kata Keterangan Tempat

👉�Adalah isim tempat yang dinashab dengan memperkirakan makna fi (في) : di/pada/dalam

Contoh

أَمَامَ = di depan

خَلْفَ = di belakang

وَرَاءَ = di belakang

فَوْقَ = di atas

تَحْتَ = di bawah

عِنْدَ = disisi/bersama

هُنَا = di sini

Fawaid dari Ummi Fathi seputar penggunaan zharaf dalam keseharian orang Arab:
✔tapi dalam bahasa sehari2 orang arab bilang dsini في هِناَ
bukan huna

✔contoh lain untuk zharaf zaman =بُكْرَةً =waktu pagi
tapi orang Arab jika bilang بكرة itu maksudnya *besok*

📖Catatan Tambahan

::::KATA SAMBUNG (الإِسْمُ المَوْصُوْلُ)::::::

💡Isim Maushul adalah isim yang digunakan sebagai kata sambung.

Dalam bahasa Indonesia isim maushul diartikan *yang*

Contoh :

الَّذِيْ، الَّتِيْ، اللَّذَانِ، اللَّتَانِ، الَّذِيْنَ، اللاَّتِيْ

🎈Jumlah setelah isim maushul yang berfungsi untuk menjelaskan kata di depannya disebut *shillah*(ٌصِلَّة)

Perhatikan contoh

ذلك الرجل الطويل الذي...
Laki2 tinggi yang...
👉�belum jelas/sempurna

✅Biar menjadi jelas maka ditambahkan kalimat/jumlah setelah isim maushul yang disebut *shillah*.

ذلِكَ الرَّجُلُ الطَّوِيْلُ الذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ المَدْرَسَةِ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ

Laki2 tinggi yang sedang* keluar sekarang dari sekolah adalah seorang guru (lk2) baru.

*Diartikan sedang keluar meskipun memakai fi'il madzi (yang menunjukkan waktu lampau) karena diikuti zharaf الآنَ

👉�Mubtada' = ذلك
      Badal = الرجل الطويل الذي خرج الآن من المدرسة
     Khabar = مدرس جديد

🌿Jadi fungsi shillah adalah

👉�Untuk menjelaskan kata yang ada di depannya.

1⃣الَّذِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad mudzakkar, baik yang berakal maupun tidak berakal.

Contoh :

🍃Mufrad mudzakkar, berakal

الوَلَدُ الصَّغِيْرُ الَّذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ الفَصْلِ ابْنُ المُدِيْرِ الجَدِيْدِ

Anak lk2 kecil yang sedang keluar sekarang dari kelas adalah anak lk2 pak kepala sekolah yang baru.

Mubtada' = الولد الصغير الذي خرج الآن من الفصل
Khabar = ابن المدير الجديد

🍃Mufrad, mudzakkar, tidak berakal

السَّرِيْرُ الَّذِيْ فِيْ غُرْفَةِ خَالِدٍ مَكْسُوْرٌ
Tempat tidur yang ada di kamar Khalid patah.

Mubtada' = السرير الذي في غرفة خالد
Khabar  = مكسور

👉� Akan tetapi tidak tepat jika dikatakan mudzakkar, berakal dan tidak berakal karena kata ini juga terkadang digunakan pada hak Allah.

Contoh

الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَانَا
(الأعراف :٤٣)

"Segala puji hanya milik Allah yang telah menunjuki kepada kami." (al-'Araf : 43)

2⃣الَّتِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad muannats, baik yang berakal maupun yang tidak berakal

Contoh
🌷Yang berakal

الفَتَاةُ الَّتِيْ خَرَجَتْ مِنَ البَيْتِ الآنَ خَديْجَةُ
Pemudi yang sedang keluar dari rumah sekarang adalah Khadijah

Mubtada' = الفتاة التي خرجت من البيت الآن
Khabar = خديجة

🌷tidak berakal

السَّاعَةُ الَّتِيْ عَلَى المَكْتَبِ لِمُحَمَّدٍ
Jam yang ada di atas meja adalah milik Muhammad

Mubtada' =الساعة التي على المكتب
Khabar = مستقر/كائن لمحمد

3⃣Isim maushul untuk mustanna baik untuk berakal dan tidak :

👉�mudzakkar : اللَّذَانِ
👉�muannats  : اللَّتَانِ

4⃣Isim maushul untuk jamak :

👉�mudzakkar untuk yang berakal saja : الَّذِيْنَ
👉�muannats untuk berakal dan tidak : اللَّاتِيْ

📚Sumber qonitah.com

KOSA KATA PELAJARAN KE-9 BAGIAN B

الثَّانَوِيَّةُ = Sekolah menengah / SMU

الوَزِيْرُ  = Mentri

حَادٌّ     = Tajam

السُّوْقُ = Pasar

إِنْدُوْنِيْسِيَا = Indonesia

الشَّارِعُ = Jalan

المَكْتَبَةُ = Perpustakaan

الآنَ = Sekarang

هُنَاكَ = Di sana

المُسْتَوْصَفُ = Puskesmas

المِرْوَحَةُ  = Kipas angin

الكُوَيْتُ = Kuwait

TAMRIN 1 PELAJARAN KE-9 (B)

١ـ الطَّبِيْبُ الجَدِيْدُ فِيْ المُسْتَشْفَى وَ الطَّبِيْبُ القَدِيْمُ فِيْ المُسْتَوْصَفِ

Dokter laki-laki yang baru itu di rumah sakit dan dokter laki-laki yang lama itu di puskesmas.

Mubtada' = الطبيب
Khabar =  كائن/مستقر

٢ـ القَلَمُ المَكْسُوْرُ عَلَى المَكْتَبِ
Pena yang patah itu di atas meja.

Mubtada' = القلم
Khabar  =كائن/مستقر

٣ـ المِرْوَحَةُ الجَدِيْدَةُ فِيْ الغُرْفَةِ الكَبِيْرَةِ
Kipas angin yang baru itu di dalam kamar yang besar.

Mubda' = المروحة
Khabar  =كائن/مستقر

٤ـ اللُّغَةُ العَرَبِيَّةُ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab itu mudah.

Mubtada =اللغة
Khabar   = سهلة

٥ـ الوَلَدُ الطَّوِيْلُ الّذِيْ خَرَجَ مِنَ الفَصْلِ الآنَ طَالِبٌ مِنَ الكُوَيْتِ

Anak laki-laki tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.

Mubtada' = الولد
Khabar =طالب

٦ـ أَنَا فِيْ المَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ
Saya di sekolah SMU

Mubtada' = أنا
Khabar   = كائن/مستقر

٧ـ ذَهَبَ الرَّجُلُ الفَقِيْرُ إِلَى الوَزِيْرِ
Laki-laki yang miskin itu telah pergi ke Pak mentri.

٨ـ جَلَسَ الطَّالِبُ الجَدِيْدُ خَلْفَ حَامِدٍ
Pelajar putra yang baru itu telah duduk di belakang Hamid.

٩ـ السِّكِّيْنُ الكَبِيْرُ حَادٌّ جِدًّا
Pisau besar itu sangat tajam.

Mubtada' = السكين
Khabar  = حاد

١٠ـ مَنْ هذَا الوَلَدُ القَصِيْرُ ؟ هُوَ ابْنُ المُدَرِّسِ الجَدِيْدِ
Siapa anak laki-laki yang pendek ini?  Dia adalah putra Pak guru yang baru.

MENENTUKAN MUBTADA KHOBAR PADA KALIMAT YANG PANJANG:

Cara menentukan mubtada' dan khabar pada kalimat panjang :

1) Cari kalimat inti dari kalimat tersebut.

Contoh
Perhatikan kalimat berikut :

الوَلَدُ الطَّوِيلُ الّذِي خَرَجَ مِنَ الفَصلِ الآنَ طالِبٌ مِن الكُوَيتِ

Anak lk2 tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.

👉 Untuk menentukan mubtada' dan khabarnya kita cari dulu kalimat intinya, kata yang lain kita tutup dulu.

Apa kalimat inti dari kalimat di atas?

Intinya :

Anak laki2 itu seorang pelajar.

الوَلَدُ طَالِبٌ

2)Tentukan mubtada khobar pada kalimat inti.

Setelah mengetahui kalimat inti maka mudah menentukan mubtada' dan khabarnya.

Mubtada' : الولد
Khabar    : طالب

Jika harfu al laamu ( لِ)  bertemu dengan isim yang  beralif lam( ال) maka huruf alif ( ا)  dari alif lam (ال) dihilangkan.

Contoh
لِ + اَلْوَزِيْرُ ----> لِلْوَزِيْرِ
لِ + اَلْمُدَرِّسُ---->لِلْمُدَرِّسِ