PELAJARAN KE-3
Pada pelajaran ke-3 ini kita akan mempelajari tentang perbedaan isim nakirah dan ma'rifat.
Apakah isim itu?
Dalam bahasa Indonesia, isim disebut kata benda.
DEFINISI ISIM
______________
Adapun dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, definisi isim adalah sbb:
1)Secara bahasa, isim adalah kata yang menunjukkan pada sesuatu yanh dinamai
2)Secara istilah, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak berhubungan dengan waktu.
Contohnya:
Semua yang mufradat (kosakata) yang telah kita pelajari pada pelajaran pertama dan kedua adalah contoh dari isim.
Misalnya:
بَيْتٌ rumah
قَمِيْصٌ kemeja
كُرْسِيٌّ kursi
سَرِيْرٌ tempat tidur
مِفْتَاحٌ kunci
قَلَمٌ pena
نَجْمٌ bintang
كِتَابٌ buku
بَابٌ pintu
مَسْجِدٌ masjid
طَبِيْبٌ dokter laki2
وَلَدٌ anak laki2
طَالِبٌ murid laki2
رَجُلٌ laki
تَاجِرٌ pedagang
كَلْبٌanjing
قِطٌّ kucing
حِمَارٌ keledai
حِصَانٌ kuda
جَمَلٌ onta
دِيْكٌ ayam jantan
مُدَرِّسٌ guru laki2
مِنْدِيْلٌ sapu tangan
إِمَامٌ: Imam
حَجَرٌ: Batu
سُكَّرٌ: Gula
Semua kata-kata diatas adalah isim. Kenapa?
1) karena dia menunjukkan makna pada dirinya
2) tidak terkait dengan waktu
Pembuktian:
Misalnya kata: بَيْتٌ
1) kata baytun menunjukkan makna pada dirinya yakni: sebuah tempat untuk tinggal
2) kata baytun tidak terkait dengan waktu. Anda ucapkan sekarang, besok, atau kemarin, tetap "baytun" tidak berubah.
Demikian pula penjelasan untuk sisa contoh.
TANDA-TANDA ISIM
____________________
Untuk mempermudah mengenali sebuah kata termasuk isim atau tidak, kita dapat mengeceknya dengan ada/tidaknya tanda-tanda isim padanya.
Apa saja tanda-tanda isim?
Dalam kitab at Tuhfah as Sanitah disebutkan bahwa:
Tanda-tanda isim ada 4, yaitu adanya:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
2) tanwin
3) masuknya alif dan lam (ال)
4) huruf² khafdh
Pembuktian:
Jika Anda perhatikan mufradat pada pelajaran pertama dan kedua (sebagaimana telah saya tuliskan diatas), maka akan Anda dapati bahwa semua kata-kata tersebut ditanwin. Karena tanwin merupakan salah satu tanda isim, maka semua kata diatas adalah isim.
Adapun contoh lain dari keempat tanda isim adalah sbb:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
Contoh: هِيَ فِى البَيْتِ
Kata "al bayti" adalah isim karena adanya harakat kasroh padanya.
2) tanwin
Contoh: هٰذَا مَسْجِدٌ
Kata "masjidun" adalah isim karena adanta dhommah tanwin.
3) masuknya alif dan lam (ال)
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al qolamu" dan "al maktabi" adalah isim karena masuknya "al" pada kedua kata tersebut.
4) huruf² khafdh
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al maktabi" adalah isim karena didahului oleh huruf khafdh على.
NAKIRAH & MA'RIFAH
=================
Inilah inti pembahasan kita pada pelajaran ketiga ini. Kita akan dikenalkan tentang perbedaan isim yang nakirah dan ma'rifat.
Telah kita pelajari bahwa masuknya "al" dan tanwin adalah tanda-tanda isim.
Perhatikanlah perbedaan isim-isim berikut:
بَيْتٌ← الْبَيْتُ
قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
جَمَلٌ ←الْجَمَلُ
Semua kata diatas adalah isim. Kenapa? Karena terdapat tanda isim padanya, yaitu masuknya alif lam dan adanya tanwin.
1) Pada kelompok isim yang pertama:
بَيْتٌ - قَلَمٌ - كِتَابٌ - جَمَلٌ
Adalah isim dengan adanya tanwin padanya, isim yang seperti ini dinamakan isim nakirah.
2) Adapun pada kelompok kedua:
الْبَيْتُ- الْقَلَمُ - الْكِتَابُ - الْجَمَلُ
Adalah isim dengan masuknya alif lam padanya, isim yang seperti ini dinamakan isim ma'rifat.
PENGERTIAN NAKIRAH & MA'RIFAT
____________________________________
Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, dapat disimpulkan bahwa:
ISIM NAKIRAH adalah isim yang:
✔menunjukkan makna masih umum (indefinitif)
✔tidak dikhususkan, tidak tertentu
✔ciri dari nakirah adalah dengan adanya tanwin pada isim tersebut
✔bisa kita masukkan alif lam ("al) padanya, yang berkonsekuensi bahwa isim nakirah yang sudah dimasuki lam berubah menjadi isim ma'rifat.
misal: kata بَيْتٌ: adalah isim nakirah, kita ketahui dari adanya tanwin padanya dan dia bisa dimasuki al:
بَيْتٌ← الْبَيْتُ
Bisa dimasuki "al" inilah yang merupakan tanda bahwa isim tersebut nakirah.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah:
Kata الْبَيْتُ, tidak lagi nakirah karena adanya "al" padanya. Setelah dimasuki "al" maka statusnya berubah menjadi isim ma'rifat.
ISIM MA'RIFAT
Adalah setiap isim yang:
✔menunjukkan makna tertentu/khusus(definitif)
✔cirinya adalah
Cara Menerjemahkan Isim Ma'rifat & Nakirah
Perhatikanlah cara menerjemahkan isim nakirah & ma'rifat berikut ini:
بَيْتٌ← الْبَيْتُ
rumah ☞ rumah itu
قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
pena ☞ pena itu
كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
buku ☞ buki itu
جَمَلٌ ←الْجَمَلُ
onta ☞ onta itu
Catt:
Adanya tambahan kata "itu" dalam menerjemahkan isim ma'rifat tidaklah bermakna "itu" seperti Isim Isyārah (Kata Penunjuk), akan tetapi penggunaannya dalam contoh-contoh ini hanyalah sebagai pendekatan makna.
Misalnya:
الْجَمَلُ
Karena kata الْجَمَلُ adalah ma'rifat (tandanya dengan adanya "al"), maka onta yang dimaksud sudah tertentu/telah jelas ontanya.
Oleh karena itu, untuk mendekatkan makna ma'rifatnya, kita terjemahkan menjadi: "Onta itu".
Dan sebagaimana "itu" ditambahkan sebagai bentuk pendekatan makna ma'rifatnya sebuah isim, maka penggunaan kata "tersebut" atau "ini", juga tidak mengapa.
Misalnya, kata الْجَمَلُ jika ada yang menerjemahkan dengan "Onta ini" atau "Onta tersebut" misalnya, maka yang demikian ini juga benar.
CATATAN PENTING SEPUTAR
NAKIRAH & MA'RIFAT
_______________________________
1) Isim yang sudah dimasuki "al", maka dia tidak boleh ditanwin.
2)"Al" dan tanwin tidak bisa berkumpul pada satu kata secara bersamaan.
Contohnya:
القلم:
Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: الْقَلَمُ bukan الْقَلَمٌ.
Karena sudah diawali "al" maka dia tidak mungkin diharakati tanwin.
Dia termasuk isim ma'rifat karena masuknya "al" padanya.
كتاب:
Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: كِتَابٌ bukan كِتَابُ
Karena tidak diawali "al" maka dia harus ditanwin.
Dia termasuk isim nakirah karena adanya tanwij tersebut.
Sementara kaedah diatas harus dihafal, pada pelajaran berikutnya Anda akan menjumpai contoh-contoh isim nakirah yang tidak boleh ditanwin.
HURUF SYAMSIYAH & QOMARIYAH
=============================
1) Huruf qamariyyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال dibaca jelas.
Contoh
الْبَابُ
Dibaca: al baabu
الْجَنَّةُ
Dibaca: al jannatu
✔Jumlah huruf qamariyyah ada 14 yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ى
2) Huruf syamsiyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال tidak dibaca, tetapi masuk pada huruf setelahnya dan dibaca tasydid.
Contoh:
اَلتَّاجِرُ
Dibaca: at- taajiru bukan al taajiru
اَلدِّيْكُ
Dibaca: ad- diiku bukan al diiku
✔Jumlah huruf syamsiyyah ada 14 yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
AL MUFRADAT
Pelajaran ke-3:
_______________
مَكْسُوْرٌ : patah
مَفْتُوْحٌ : terbuka
جَالِسٌ : duduk
وَاقِفٌ : berdiri
جَدِيْدٌ : baru
قَدِيْمٌ : lama
صَغِيْرٌ : kecil
كَبِيْرٌ : besar
وَسِخٌ : kotor
مَاءٌ : air
بَارِدٌ : dingin
قَمَرٌ : bulan
جَمِيْلٌ : cantik
قَرِيْبٌ : dekat
بَعِيْدٌ : jauh
ثَقِيْلٌ : berat
وَرَقٌ : daun
خَفِيْفٌ : ringan
حَارٌ : panas
نَظِيْفٌ : bersih
نَجْمٌ = bintang
دِيْكٌ = ayam jantan
حُلْوٌ = manis
مَرِيْضٌ= sakit
دَفْتَرٌ = buku tulis
غَنِىٌّ = kaya
فَقِيْرٌ = fakir/miskin
تُفَّاحٌ = apel
لَذِيْذٌ = lezat
طَوِيْلٌ = panjang/tinggi
قَصِيْرٌ = pendek
دُكَّانٌ = toko
اَبٌ = bapak
جَنَّةٌ = surga/kebun
خُبْزٌ = roti
عَيْنٌ = mata
غَدَاءٌ = makan siang
فَمٌ = mulut
هَوَاءٌ = udara
يَدٌ = tangan
ثَوْبٌ = baju
ذَهَبٌ = emas
زَهْرَةٌ = bunga
سَمَكٌ = ikan
شَمْسٌ= matahari
صَدْرٌ = dada
ضَيْفٌ = tamu
ظَهْرٌ = punggung
لَحْمٌ = daging
نَجْمٌ = bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar