Kamis, 15 September 2016

الدرس الرابع (٤)

بسم الله الرحمن الرحيم

Pada pelajaran keempat ini, kita akan dikenalkan tentang huruf-huruf jer (حُرُوْفُ الجَرِّ).

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang huruf-huruf jer, alangkah baiknya kita mengetahui apa makna "huruf" dalam ilmu nahwu.

________________________________

PEMBAGIAN KATA MENJADI 3:
(Macam-macam kata)
أَنْوَاعُ الْكَلِمَةِ
________________________________

Perlu Anda ketahui bahwa kata (الكَلِمَةُ) dalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3:
1) Isim
2) Fiil
3) Huruf (atau lebih tepatnya adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى)

Adapun jenis kata yang pertama (yaitu isim) telah kita pelajari pada pelajaran sebelumnya.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari makna huruf.

____________________________
PENGERTIAN HURUF (حَرْفٌ)
____________________________
Apa itu huruf?

☞Jika dalam bahasa Indonesia kita mengenal huruf alfabhet dari A sampai Z sebagai penyusun sebuah kata.
☞Maka dalam bahasa Arab, kita mengenal huruf hijaiyah dari alif sampai ya (ا- ب- ث -ج .....ي)  sebagai penyusun sebuah kata.
Huruf hijaiyah ini disebut sebagai huruf hijaiyyun/mabaniyyun.
-Yaitu huruf-huruf yang jika dirangkai, akan membentuk sebuah kata.
Misalnya kata كِتَابٌ, tersusun dari 4 huruf yaitu huruf kaf, ta, alif dan ba ( ك - ت - ا dan ب).
-Jika huruf hijaiyyun ini kita biarkan berdiri sendiri (tidak dirangkai menjadi satu kata), maka dia tidak mempunyai makna apapun. Misalnya huruf ي، apa huruf ya mempunyai makna? Tidak.
Maka bukan huruf hijaiyyun/mabaniyyun ini yang menjadi pembahasan kita saat ini.
☞Huruf yang dimaksud pada pembagian kata adalah huruf yang "jaa a li ma'nan".
Apa maksudnya?
حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى
"Adalah huruf yang datang mengandung makna"
Dan maknanya yang sempurna akan tampak jika kita gabungkan dengan kata lain.

Misalnya adalah huruf-huruf jer yang akan kita pelajari, yaitu: فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى.

Keempat huruf diatas adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى. Dimana:
1) huruf فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى mengandung makna.
Hal ini tentu jelas berbeda dengan huruf hijaiyyun/mabaniyyun yanh tidak mempunyai makna sama sekali.
Yaitu sbb:

فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke

2) makna dari keempatnya akan tampak sempurna jika kita gabungkan dengan kata yang lain.
Contohnya:

مُحَمَّدٌ فِي الْمَسْجِدِ
"Muhammad di dalam masjid"

الْكِتَابُ عَلَى الُمَكْتَبِ
"Buku itu diatas meja"

خَرَجَ عَلِيٌّ مِنَ الْفَصْلِ
"Ali keluar dari kelas"

ذَهَبَ يَاسِرٌ إِلَى الْبَيْتِ
"Yasir pergi ke rumah"

Pada keempat kalimat diatas,  makna huruful jer (فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى) tampak dengan sempurna.

______________________________
HURUF-HURUF JER حُرُوْفُ الجَر
______________________________
Setelah Anda ketahui apa makna huruf dalam bahasa Arab, sekarang kita akan lanjutkan membahas salah satu contoh dari huruf tersebut -yaitu huruful jer-.

Apa huruf jer itu?
1) Huruf jer disebut juga huruf khofadh
2) Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah disebutkan bahwa:
-Jumlah huruf jer ada 9 (مِنْ - إِلَى - عَنْ- عَلَى - فِي - رُبَّ - البَاءُ - الكَافُ - الّلَامُ).
-Huruf qosam (huruf yang dipakai untuk bersumpah) juga termasuk huruf jer. Huruf qosam ada 3: الواو - الباء - التاء.
Adapun yang akan kita pelajari pada pelajaran keempat ini hanya 4 saja, yaitu:
فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke
3) Isim setelah huruf jer disebut majrur.
4) Tanda jer sebuah isim (mufrad) adalah kasroh.
5) Ada tanda jer lainnya sebagai pengganti kasroh yang akan kita bahas pada waktunya, insyaa Allah.

_______________________
HURUFUL JER PADA
PELAJARAN KEEMPAT
_______________________

فِي - عَلى - مِنْ - إِلَى
Adalah huruf-huruf jer.

_______________________
KAEDAH JER MAJRUR
_______________________
Perhatikan kembali kitab Durusul Lughah Jilid 1 (hal.21):

Bagian A:
الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

المَكْتَبُ ← عَلَى المَكْتَبِ

المَسْجِدُ ← فِي المَسْجِدِ

السَّرِيْرُ ←  عَلَى السَّرِيْرِ
Penjelasan:
Kelompok isim yang pertama (الْبَيْتُ - المَكْتَبُ - المَسْجِدُ - السَّرِيْرُ) :
☞Isim ma'rifat pada kelompok pertama tidak didahului huruf jer dan masing-masingnya berharakat dhommah.
☞karena tidak dimasuki 'amil apapun, maka isim pada kelompok pertama dalam keadaan marfu'.

Kelompok isim yang kedua (البَيْتِ - المَكْتَبِ - المَسْجِدِ- السَّرِيْرِ)
☞setiap darinya didahului 'amil jarrin yaitu huruf jer, maka mereka dalam keadaan majrur.
☞tanda jernya adalah kasroh dari setiap isim tersebut.

*'amil adalah yang menyebabkan suatu kata majrur atau manshub.

Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil dari kaedah jer majrur adalah sbb:
"Isim yang tadinya marfu' (berharakat dhommah) ketika dimasuki/didahului oleh huruf jer, maka harakatnya berubah menjadi kasroh (majrur)"
Misalnya:
Awalnya ada kata "albaytu" ketika dimasuki huruf jer "fii", menjadi "filbayti" dst.

الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

_______________
HUWA & HIYA
(هو & هي)
_______________
Pada pelajaran keempat ini, kita dikenalkan pada kata  هُوَ dan هِيَ.

Penjelasan:
1) kata  هُوَ dan هِيَ adalah isim dhomir.
2) isim dhomir adalah kata ganti.
3) huwa bermakna dia laki-laki (tunggal), hiya bermakna dia perempuan (tunggal).
Jika dalam bahasa Indonesia kita kenal:
1. Kata ganti orang pertama (aku, saya, beta)
2. Kata ganti orang kedua (kamu, Anda)
3. Kata ganti orang ketiga (dia, mereka)

Maka, dalam bahasa Arab juga berlaku hal yang sama dengan penjelasan diatas.

4) Huwa dan hiya adalah kata ganti orang ketiga.
Contoh jelasnya ada pada kitab:

Perhatikan  contoh kalimat berikut ini:

أَيْنَ مُحَمَّدٌ؟  هُوَ فِيْ الغُرْفَةِ
"Dimana Muhammad? Dia di dalam ruangan"
☞Kata هو disini adalah dhomir (kata ganti) untuk محمّد.

أَيْنَ آمِنَةُ؟  هِيَ فِيْ المَطْبَخِ
"Dimana Aminah? Dia di dapur"
☞Kata هي disini adalah dhomir (kata ganti) untuk آمنة.

Maraji':
١) كتاب الميسر في علم النحوى
٢) التحفة السانية

Tidak ada komentar:

Posting Komentar