Sabtu, 24 September 2016

الدرس الثالث

::::TAMRIN 9::::

Pada pelajaran kali ini kita akan mempelajari tentang  'adad ma'dud bilangan 11 hingga 20.
'Adad 11 smp 20 di namakan al a'daadul murokkabatu الأعداد المركبة.

١١ ◀  أَحَدَ عَشَرَ طَالِبًا

١٢ ◀ اِثْنَا عَشَرَ طَالِبًا

١٣ ◀ ثَلاثَةَ عَشَرَ طَالبًا

١٤ ◀ أَرْ بَعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٥ ◀ خَمْشَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٦ ◀ سِتَّةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٧ ◀ سَبْعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٨ ◀ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ طَالِبًا

١٩ ◀ تِسْعَةَ عَشَرَ طَالِبًا

٢٠ ◀ عِشْرُوْنَ طَالِبًا

::::TAMRIN 9::::

١ . في الفصلِ  تسعةَ عشرَ طالبا
Di dalam kelas ada 19 pelajar

٢. عندى خمسة عشر كتابا باللغة العربية

و آثنا عشر كتابا باللغة الفرنسية
Saya mempunyai 15 kitab berbahasa Arab dan 12 kitab berbahasa Perancis

٣.رأى يوسف عليه السلام في المنام

أحد عشر كوكبا
Nabi Yusuf alahis salaam melihat di dalam mimpinya 11 bintang

٤.عندى عشرونَ ريالا
Saya mempunyai(uang)20 real

٥. كم فندقا في هذا الشارع ?فيه  ثلاثة

   عشر فندقا
Berapa hotel di jalan ini? Di jalan ini ada 13 hotel

٦. في هذه المدينة أربعة عشر مسجدا
Di dalam kota ini ada 14 masjid

٧. ثمن هذا الكتاب سبعة عشر ريالاً
Harga kitab ini 17 real

٨. في هذا الكتاب عشرون درسا
Di dalam kitab ini ada 20 pelajaran

٩. في السنة اثنا عشر شهرا
Dalam 1 tahun ada 12 bulan

::::TAMRIN 10::::

Susunan  adad di atas dinamakan  العداد الترتبي yakni susunan bilangan yang menunjuk  urutan dengan  wazan فاعل untuk angka 2 smp 10

Artinya:
pelajaran pertama
pelajar kedua
dan seterusnya.

::::TAMRIN 11::::

بِسْم الله

الْيَوْمُ الثَّامِنُ

الطَّالِبُ الثَّالِثُ

الدَّرْسُ الْعَاشِرُ

الصَّفْحَةُ التِّسْعَةُ

الْجُزْءُ الْأَوَّلُ

فِيْ السَّنَةِ الرَّابِعَةِ

الطَّالِبَةُ السَّادِسَةُ

اَلْبَيْتُ السَّابِعُ

الْغُرْفَةُ الْخَامِسَةُ

الْجُزْءُ الثَانِيْ

Kamis, 15 September 2016

الدرس الرابع (٤)

بسم الله الرحمن الرحيم

Pada pelajaran keempat ini, kita akan dikenalkan tentang huruf-huruf jer (حُرُوْفُ الجَرِّ).

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang huruf-huruf jer, alangkah baiknya kita mengetahui apa makna "huruf" dalam ilmu nahwu.

________________________________

PEMBAGIAN KATA MENJADI 3:
(Macam-macam kata)
أَنْوَاعُ الْكَلِمَةِ
________________________________

Perlu Anda ketahui bahwa kata (الكَلِمَةُ) dalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3:
1) Isim
2) Fiil
3) Huruf (atau lebih tepatnya adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى)

Adapun jenis kata yang pertama (yaitu isim) telah kita pelajari pada pelajaran sebelumnya.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari makna huruf.

____________________________
PENGERTIAN HURUF (حَرْفٌ)
____________________________
Apa itu huruf?

☞Jika dalam bahasa Indonesia kita mengenal huruf alfabhet dari A sampai Z sebagai penyusun sebuah kata.
☞Maka dalam bahasa Arab, kita mengenal huruf hijaiyah dari alif sampai ya (ا- ب- ث -ج .....ي)  sebagai penyusun sebuah kata.
Huruf hijaiyah ini disebut sebagai huruf hijaiyyun/mabaniyyun.
-Yaitu huruf-huruf yang jika dirangkai, akan membentuk sebuah kata.
Misalnya kata كِتَابٌ, tersusun dari 4 huruf yaitu huruf kaf, ta, alif dan ba ( ك - ت - ا dan ب).
-Jika huruf hijaiyyun ini kita biarkan berdiri sendiri (tidak dirangkai menjadi satu kata), maka dia tidak mempunyai makna apapun. Misalnya huruf ي، apa huruf ya mempunyai makna? Tidak.
Maka bukan huruf hijaiyyun/mabaniyyun ini yang menjadi pembahasan kita saat ini.
☞Huruf yang dimaksud pada pembagian kata adalah huruf yang "jaa a li ma'nan".
Apa maksudnya?
حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى
"Adalah huruf yang datang mengandung makna"
Dan maknanya yang sempurna akan tampak jika kita gabungkan dengan kata lain.

Misalnya adalah huruf-huruf jer yang akan kita pelajari, yaitu: فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى.

Keempat huruf diatas adalah حَرْفُ جَاءَ لِمَعْنًى. Dimana:
1) huruf فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى mengandung makna.
Hal ini tentu jelas berbeda dengan huruf hijaiyyun/mabaniyyun yanh tidak mempunyai makna sama sekali.
Yaitu sbb:

فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke

2) makna dari keempatnya akan tampak sempurna jika kita gabungkan dengan kata yang lain.
Contohnya:

مُحَمَّدٌ فِي الْمَسْجِدِ
"Muhammad di dalam masjid"

الْكِتَابُ عَلَى الُمَكْتَبِ
"Buku itu diatas meja"

خَرَجَ عَلِيٌّ مِنَ الْفَصْلِ
"Ali keluar dari kelas"

ذَهَبَ يَاسِرٌ إِلَى الْبَيْتِ
"Yasir pergi ke rumah"

Pada keempat kalimat diatas,  makna huruful jer (فِيْ - عَلَى - مِنْ - إِلَى) tampak dengan sempurna.

______________________________
HURUF-HURUF JER حُرُوْفُ الجَر
______________________________
Setelah Anda ketahui apa makna huruf dalam bahasa Arab, sekarang kita akan lanjutkan membahas salah satu contoh dari huruf tersebut -yaitu huruful jer-.

Apa huruf jer itu?
1) Huruf jer disebut juga huruf khofadh
2) Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah disebutkan bahwa:
-Jumlah huruf jer ada 9 (مِنْ - إِلَى - عَنْ- عَلَى - فِي - رُبَّ - البَاءُ - الكَافُ - الّلَامُ).
-Huruf qosam (huruf yang dipakai untuk bersumpah) juga termasuk huruf jer. Huruf qosam ada 3: الواو - الباء - التاء.
Adapun yang akan kita pelajari pada pelajaran keempat ini hanya 4 saja, yaitu:
فِي: di/pada/di dalam

عَلَى: diatas

مِنْ: dari

إِلَى:ke
3) Isim setelah huruf jer disebut majrur.
4) Tanda jer sebuah isim (mufrad) adalah kasroh.
5) Ada tanda jer lainnya sebagai pengganti kasroh yang akan kita bahas pada waktunya, insyaa Allah.

_______________________
HURUFUL JER PADA
PELAJARAN KEEMPAT
_______________________

فِي - عَلى - مِنْ - إِلَى
Adalah huruf-huruf jer.

_______________________
KAEDAH JER MAJRUR
_______________________
Perhatikan kembali kitab Durusul Lughah Jilid 1 (hal.21):

Bagian A:
الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

المَكْتَبُ ← عَلَى المَكْتَبِ

المَسْجِدُ ← فِي المَسْجِدِ

السَّرِيْرُ ←  عَلَى السَّرِيْرِ
Penjelasan:
Kelompok isim yang pertama (الْبَيْتُ - المَكْتَبُ - المَسْجِدُ - السَّرِيْرُ) :
☞Isim ma'rifat pada kelompok pertama tidak didahului huruf jer dan masing-masingnya berharakat dhommah.
☞karena tidak dimasuki 'amil apapun, maka isim pada kelompok pertama dalam keadaan marfu'.

Kelompok isim yang kedua (البَيْتِ - المَكْتَبِ - المَسْجِدِ- السَّرِيْرِ)
☞setiap darinya didahului 'amil jarrin yaitu huruf jer, maka mereka dalam keadaan majrur.
☞tanda jernya adalah kasroh dari setiap isim tersebut.

*'amil adalah yang menyebabkan suatu kata majrur atau manshub.

Jadi, kesimpulan yang bisa kita ambil dari kaedah jer majrur adalah sbb:
"Isim yang tadinya marfu' (berharakat dhommah) ketika dimasuki/didahului oleh huruf jer, maka harakatnya berubah menjadi kasroh (majrur)"
Misalnya:
Awalnya ada kata "albaytu" ketika dimasuki huruf jer "fii", menjadi "filbayti" dst.

الْبَيْتُ ← فيِْ البَيْتِ

_______________
HUWA & HIYA
(هو & هي)
_______________
Pada pelajaran keempat ini, kita dikenalkan pada kata  هُوَ dan هِيَ.

Penjelasan:
1) kata  هُوَ dan هِيَ adalah isim dhomir.
2) isim dhomir adalah kata ganti.
3) huwa bermakna dia laki-laki (tunggal), hiya bermakna dia perempuan (tunggal).
Jika dalam bahasa Indonesia kita kenal:
1. Kata ganti orang pertama (aku, saya, beta)
2. Kata ganti orang kedua (kamu, Anda)
3. Kata ganti orang ketiga (dia, mereka)

Maka, dalam bahasa Arab juga berlaku hal yang sama dengan penjelasan diatas.

4) Huwa dan hiya adalah kata ganti orang ketiga.
Contoh jelasnya ada pada kitab:

Perhatikan  contoh kalimat berikut ini:

أَيْنَ مُحَمَّدٌ؟  هُوَ فِيْ الغُرْفَةِ
"Dimana Muhammad? Dia di dalam ruangan"
☞Kata هو disini adalah dhomir (kata ganti) untuk محمّد.

أَيْنَ آمِنَةُ؟  هِيَ فِيْ المَطْبَخِ
"Dimana Aminah? Dia di dapur"
☞Kata هي disini adalah dhomir (kata ganti) untuk آمنة.

Maraji':
١) كتاب الميسر في علم النحوى
٢) التحفة السانية

الدرس الثالث (٣)

PELAJARAN KE-3

Pada pelajaran ke-3 ini kita akan mempelajari tentang perbedaan isim nakirah dan ma'rifat.

Apakah isim itu?
Dalam bahasa Indonesia, isim disebut kata benda.

DEFINISI ISIM
______________
Adapun dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, definisi isim adalah sbb:
1)Secara bahasa, isim adalah kata yang menunjukkan pada sesuatu yanh dinamai
2)Secara istilah, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak berhubungan dengan waktu.

Contohnya:
Semua yang mufradat (kosakata) yang telah kita pelajari pada pelajaran pertama dan kedua adalah contoh dari isim.
Misalnya:
بَيْتٌ     rumah

قَمِيْصٌ    kemeja

كُرْسِيٌّ  kursi

سَرِيْرٌ    tempat tidur

مِفْتَاحٌ  kunci

قَلَمٌ  pena 

نَجْمٌ    bintang

كِتَابٌ  buku

بَابٌ   pintu

مَسْجِدٌ  masjid

طَبِيْبٌ  dokter laki2

وَلَدٌ     anak laki2

طَالِبٌ murid laki2

رَجُلٌ    laki

تَاجِرٌ pedagang

كَلْبٌanjing

قِطٌّ  kucing

حِمَارٌ  keledai

حِصَانٌ  kuda

جَمَلٌ onta

دِيْكٌ ayam jantan

مُدَرِّسٌ guru laki2

مِنْدِيْلٌ  sapu tangan

إِمَامٌ:  Imam

حَجَرٌ: Batu

سُكَّرٌ: Gula

Semua kata-kata diatas adalah isim. Kenapa?
1) karena dia menunjukkan makna pada dirinya
2) tidak terkait dengan waktu

Pembuktian:
Misalnya kata: بَيْتٌ
1) kata baytun menunjukkan makna pada dirinya yakni: sebuah tempat untuk tinggal
2) kata baytun tidak terkait dengan waktu. Anda ucapkan sekarang, besok, atau kemarin, tetap "baytun" tidak berubah.

Demikian pula penjelasan untuk sisa contoh.

TANDA-TANDA ISIM
____________________

Untuk mempermudah mengenali sebuah kata termasuk isim atau tidak, kita dapat mengeceknya dengan ada/tidaknya tanda-tanda isim padanya.

Apa saja tanda-tanda isim?
Dalam kitab at Tuhfah as Sanitah disebutkan bahwa:
Tanda-tanda isim ada 4, yaitu adanya:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
2) tanwin
3) masuknya alif dan lam (ال)
4) huruf² khafdh

Pembuktian:
Jika Anda perhatikan mufradat pada pelajaran pertama dan kedua (sebagaimana telah saya tuliskan diatas), maka akan Anda dapati bahwa semua kata-kata tersebut ditanwin. Karena tanwin merupakan salah satu tanda isim, maka semua kata diatas adalah isim.

Adapun contoh lain dari keempat tanda isim adalah sbb:
1) khafdh (istilah untuk kasroh)
Contoh: هِيَ فِى البَيْتِ
Kata "al bayti" adalah isim karena adanya harakat kasroh padanya.

2) tanwin
Contoh: هٰذَا مَسْجِدٌ
Kata "masjidun" adalah isim karena adanta dhommah tanwin.

3) masuknya alif dan lam (ال)
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al qolamu" dan "al maktabi" adalah isim karena masuknya "al" pada kedua kata tersebut.

4) huruf² khafdh
Contoh: القَلَمُ على المَكْتَبِ
Kata "al maktabi" adalah  isim karena didahului oleh huruf khafdh على.

NAKIRAH & MA'RIFAH
=================

Inilah inti pembahasan kita pada pelajaran ketiga ini. Kita akan dikenalkan tentang perbedaan isim yang nakirah dan ma'rifat.

Telah kita pelajari bahwa masuknya "al" dan tanwin adalah tanda-tanda isim.
Perhatikanlah perbedaan isim-isim berikut:

بَيْتٌ← الْبَيْتُ
قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
جَمَلٌ ←الْجَمَلُ

Semua kata diatas adalah isim. Kenapa? Karena terdapat tanda isim padanya, yaitu masuknya alif lam dan adanya tanwin.

1) Pada kelompok isim yang pertama:
بَيْتٌ - قَلَمٌ - كِتَابٌ - جَمَلٌ
Adalah isim dengan adanya tanwin padanya, isim yang seperti ini dinamakan  isim nakirah.

2) Adapun pada kelompok kedua:

الْبَيْتُ- الْقَلَمُ - الْكِتَابُ - الْجَمَلُ
Adalah isim dengan masuknya alif lam padanya, isim yang seperti ini dinamakan isim ma'rifat.

PENGERTIAN NAKIRAH & MA'RIFAT
____________________________________

Dalam kitab at Tuhfah as Saniyah, dapat disimpulkan bahwa:

ISIM NAKIRAH adalah isim yang:
✔menunjukkan makna masih umum (indefinitif)
✔tidak dikhususkan, tidak tertentu
✔ciri dari nakirah adalah dengan adanya tanwin pada isim tersebut
✔bisa kita masukkan alif lam ("al) padanya, yang berkonsekuensi bahwa isim nakirah yang sudah dimasuki lam berubah menjadi isim ma'rifat.
misal: kata بَيْتٌ:  adalah isim nakirah, kita ketahui dari adanya tanwin padanya dan dia bisa dimasuki al:
بَيْتٌ← الْبَيْتُ
Bisa dimasuki "al" inilah yang merupakan tanda bahwa isim tersebut nakirah.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah:
Kata الْبَيْتُ, tidak lagi nakirah karena adanya "al" padanya. Setelah dimasuki "al" maka statusnya berubah menjadi isim ma'rifat.

ISIM MA'RIFAT
Adalah setiap isim yang:
✔menunjukkan makna tertentu/khusus(definitif)
✔cirinya adalah

Cara Menerjemahkan  Isim Ma'rifat & Nakirah

Perhatikanlah cara menerjemahkan isim nakirah & ma'rifat berikut ini:

بَيْتٌ← الْبَيْتُ
rumah ☞ rumah itu

قَلَمٌ ←الْقَلَمُ
pena ☞ pena itu

كِتَابٌ ← الْكِتَابُ
buku ☞ buki itu

جَمَلٌ ←الْجَمَلُ
onta ☞ onta itu

Catt:
Adanya tambahan kata "itu" dalam menerjemahkan isim ma'rifat  tidaklah bermakna "itu" seperti Isim Isyārah (Kata Penunjuk), akan tetapi penggunaannya dalam contoh-contoh ini hanyalah sebagai pendekatan makna.
Misalnya:
الْجَمَلُ
Karena kata الْجَمَلُ adalah ma'rifat (tandanya dengan adanya "al"), maka onta yang dimaksud sudah tertentu/telah jelas ontanya.
Oleh karena itu, untuk mendekatkan makna ma'rifatnya, kita terjemahkan menjadi: "Onta itu".

Dan sebagaimana "itu" ditambahkan sebagai bentuk pendekatan makna ma'rifatnya sebuah isim, maka penggunaan kata "tersebut" atau "ini", juga tidak mengapa.

Misalnya, kata الْجَمَلُ jika ada yang menerjemahkan dengan "Onta ini" atau "Onta tersebut" misalnya, maka yang demikian ini juga benar.

CATATAN PENTING SEPUTAR
NAKIRAH & MA'RIFAT
_______________________________
1) Isim yang sudah dimasuki "al", maka dia tidak boleh ditanwin.
2)"Al" dan tanwin tidak bisa berkumpul pada satu kata secara bersamaan.
Contohnya:
القلم:
Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: الْقَلَمُ bukan الْقَلَمٌ.
Karena sudah diawali "al" maka dia tidak mungkin diharakati tanwin.
Dia termasuk isim ma'rifat karena masuknya "al" padanya.

كتاب:

Bagaimana mengharakatinya?
Jawab:
Kita baca: كِتَابٌ bukan كِتَابُ
Karena tidak diawali "al" maka dia harus ditanwin.
Dia termasuk isim nakirah karena adanya tanwij tersebut.

Sementara kaedah diatas harus dihafal, pada pelajaran berikutnya Anda akan menjumpai contoh-contoh isim nakirah yang tidak boleh ditanwin.

HURUF SYAMSIYAH & QOMARIYAH
=============================

1) Huruf qamariyyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال dibaca jelas.

Contoh
الْبَابُ
Dibaca: al baabu

الْجَنَّةُ
Dibaca:  al jannatu

✔Jumlah huruf qamariyyah ada 14 yaitu:
أ ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ى

2) Huruf syamsiyah adalah huruf jika bertemu dengan ال maka ال tidak dibaca, tetapi masuk pada huruf setelahnya dan dibaca tasydid.
Contoh:
اَلتَّاجِرُ
Dibaca: at- taajiru bukan al taajiru

اَلدِّيْكُ
Dibaca: ad- diiku bukan al diiku

✔Jumlah huruf syamsiyyah ada 14 yaitu:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

AL MUFRADAT
Pelajaran ke-3:
_______________

مَكْسُوْرٌ   : patah

مَفْتُوْحٌ     : terbuka

جَالِسٌ      : duduk

وَاقِفٌ       : berdiri

جَدِيْدٌ        : baru

قَدِيْمٌ         : lama

صَغِيْرٌ         : kecil

كَبِيْرٌ           : besar

وَسِخٌ          : kotor
                                              
مَاءٌ             : air

بَارِدٌ             : dingin

قَمَرٌ               : bulan

جَمِيْلٌ           : cantik

قَرِيْبٌ           : dekat

بَعِيْدٌ              : jauh

ثَقِيْلٌ              : berat

وَرَقٌ               : daun

خَفِيْفٌ            : ringan

حَارٌ                 : panas

نَظِيْفٌ             : bersih

نَجْمٌ  =  bintang

دِيْكٌ  = ayam jantan

حُلْوٌ   = manis

مَرِيْضٌ= sakit

دَفْتَرٌ   = buku tulis

غَنِىٌّ    = kaya

فَقِيْرٌ   = fakir/miskin

تُفَّاحٌ   = apel

لَذِيْذٌ   = lezat

طَوِيْلٌ = panjang/tinggi

قَصِيْرٌ  = pendek

دُكَّانٌ    = toko

اَبٌ   =  bapak

جَنَّةٌ  =  surga/kebun

خُبْزٌ  =  roti

عَيْنٌ  = mata

غَدَاءٌ = makan siang

فَمٌ    = mulut

هَوَاءٌ =  udara

يَدٌ    =  tangan

ثَوْبٌ =  baju

ذَهَبٌ =  emas

زَهْرَةٌ = bunga

سَمَكٌ = ikan

شَمْسٌ= matahari

صَدْرٌ  =  dada

ضَيْفٌ = tamu

ظَهْرٌ  = punggung

لَحْمٌ  = daging

نَجْمٌ  = bintang