Jumat, 19 Agustus 2016

الدرس التاسع عشر (١٩)

بسم الله الرحمن الرحيم

PELAJARAN KE-19

المُدِيْرُ: كَمْ طَالِبًا جَدِيْدًا فِي فَصْلِكَ يَاشَيْخُ؟
Kepala sekolah: "Berapa pelajar putra yang baru di kelasmu wahai Syaikh?"

المُدَرِّسُ: فِيْهِ عَشْرَةُ طُلَّابٍ جُدُدٍ
Pengajar : "Di dalamnya (ada) 10 pelajar putra yang baru"

المُدِيْرُ: مِنْ أَيْنَ هُمْ؟ أَكُلُّهُمْ مِنْ بَلَدٍ وَاحِدٍ؟
Kepala sekolah: "Dari mana mereka? Apakah mereka semua dari satu negara?"

المُدَرِّسُ: لا. هُمْ مِنْ بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ. مِنْهُمْ ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ مِنَ الفِلِبِّيْنِ و أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ مِنَ اليَابَانِ و طَالِبَانِ مِنَ الصِّيْنِ و طَالِبٌ وَاحِدٌ مِنْ مَالِيْزِيَا
Pengajar :" Tidak. Mereka dari negara-negara yang berbeda. Dari mereka, 3 pelajar putra dari Filipina dan 4 pelajar putra dari Jepang dan 2 pelajar putra dari Cina dan 1 pelajar putra dari Malaysia."

المُدِيْرُ: أَفِي فَصْلِكَ طُلَّابٌ مِنْ أَمْرِيْكَا؟
Kepala sekolah:" Apakah dikelas Anda ada para pelajar putra dari Amerika?"

المُدَرِّسُ: نَعَمْ. فِيْهِ سَبْعَةُ طُلَّابٍ مِنْ أَمْرِيْكَا
Pengajar : "Ya, didalamnya ada 7 pelajar putra dari Amerika"

المُدِيْرُ: أَهُمْ جُدُدٌ؟
Kepala sekolah:"Apakah mereka (para pelajar) yang baru?"

المُدَرِّسُ: لا، هُمْ قُدَامَى
Pengajar : "Tidak, mereka (para pelajar) yang lama"

المُدِيْرُ: كَمْ طَالِبًا فِيْهِ مِنْ أُورُبَّا؟
Kepala sekolah:"Berapa pelajar putra didalamnya (yang berasal) dari Eropa?"

المُدَرِّسُ: فِيْهِ خَمْسَةُ طُلَّابٍ مِنْ إِنْكَلْتَرَّا و ثَمَانِيَةُطُلَّابٍ مِنْ  أَلْمَانِيَا و سِتَّةُ طُلَّابٍ مِنْ فَرَنْسَا و تِسْعَةُ طُلَّابٍ مِنَ اليُوْنَانِ
Pengajar :" Di dalamnya ada 5 pelajar putra dari Inggris dan 8 pelajar putra dari Jerman dan 6 pelajar putra dari Perancis dan 9 pelajar putra  dari Yunani

المُدِيْرُ: شُكْرَا يَاشَيْخُ
Kepala sekolah:" Terima kasih wahai Syaikh"

PEMBAHASAN:

Perhatikanlah percakapan pada dars ke-19. Pada percakapan kali ini kita akan mengulang pelajaran yang telah lalu tentang na'at man'ut. Contohnya adalah pada kata:

-طَالِبًا جَدِيْدً (pelajar putra yang baru)
- طُلَّابٍ جُدُدٍ (para pelajar putra yang baru-baru)
- بَلَدٍ وَاحِدٍ (negara yang satu)
- بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ (negara-negara yang berbeda)

Semua susunan kata diatas adalah contoh dari susunan na'at man'ut. Silakan Anda muraja'ah kembali tentang kaedag na'at man'ut disini.

Yang perlu Anda ingat baik-baik pada contoh na'at man'ut diatas adalah contoh keempat:

- بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ (negara-negara yang berbeda)

Perhatikan penjelasan berikut ini:
Kata بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ:
✔na'atnya adalah مُخْتَلفةٌ (mufrad)
✔man'utnya adalah بِلَادٍ (jamak)
Jika kita merujuk pada kaedah umum na'at man'ut, maka: jika man'ut jamak, maka na'at juga harus jamak.

Lalu kenapa pada kata بِلَادٍ مُخْتَلِفَةٍ , na'atnya berupa mufrad?

Jawabannya adalah karena kata bilaadun adalah jamak ghoyru 'aqil. Dan jamak ghoyru 'aqil dihukumi mufrad muannats, sehingga na'atnya harus berupa mufrad muannats.

Jika, man'utnya jamak 'aqil (jamak yang berakal), maka na'atnya jamak juga.

Misalnya pada contoh, adalah kata طُلَّابٌ جُدُدٌ.
Dimana:
- طُلَّابٌ jamak ghoyru 'aqil
- جددٌ jamak

Adapun keterangan kenapa contoh susunan na'at man'ut pada percakapan di atas ada yang manshub dan majrur, maka kita kembalikan pada kedudukannya didalam kalimat. Pembahasan ini bisa Anda pelajari lebih detail pada pelajaran nahwu,insyaa Allah.

***

Pelajaran kedua yang bisa kita ambil dari percakapan diatas adalah tentang hitungan ('adad ma'dud) yang merupakan inti pembahasan dars ke-19.

Perhatikan kembali percakapan diatas. Anda akan dapati kata-kata:

عَشَرَةُ طُلَّابٍ
ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ
أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ
سَبْعَةُ طُلَّابٍ
خَمْسَةُ طُلَّابٍ
ثَمَانِيَةُ طُلَّابٍ
سِتَّةُ طُلَّابٍ
تِسْعَةُ طُلَّابٍ

٭٭٭
طَالِبَانِ

٭٭٭
طَالِبٌ وَاحِدٌ

Jika kita perhatikan contoh-contoh berikut:
عَشَرَةُ طُلَّابٍ
ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ
أَرْبَعَةُ طُلَّابٍ
سَبْعَةُ طُلَّابٍ
خَمْسَةُ طُلَّابٍ
ثَمَانِيَةُ طُلَّابٍ
سِتَّةُ طُلَّابٍ
تِسْعَةُ طُلَّابٍ

Maka kita dapati bahwa hitungannya adalah angka 3 sampai 10. Dan yang dihitung adalah mudzakar (laki-laki). Dimana angkanya disebut 'adad dan yang dihitung disebut ma'dud. Maka kedelapan contoh di atas dinamakan susunan 'adad ma'dud.

Pada contoh susunan 'adad ma'dud 3-10, kita dapati bahwa:
✔'adadnya selalu dalam keadaan mufrad muannats tanpa tanwin
✔ma'dudnya selalu dalam keadaan jamak majrur

Dari sinilah kita ambil kesimpulan bahwa untuk hitungan 3 sampai 10:
✅jika ma'dudnya mudzakar maka 'adadnya harus muannats ('adad-ma'dud harus berlawanan dari segi muannats-mudzakarnya)
✅'adadnya harus dalam keadaan mufad tanpa tanwin karena sebagai mudhof
✅ma'dudnya harus dalam keadaan jamak majrur dan dia sebagai mudhof ilaih.

CARA MUDAH UNTUK MENYUSUN 'ADAD MA'DUD BILANGAN 3-10

Misalkan Anda diminta untuk menerjemahkan kedalam bahasa Arab kalimat berikut:

3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan

Apa yang harus Anda lakukan pertama kali?

1) Tentukan mufrad dari ma'dudnya
Kita masukkan ke soal:
⚽⚽⚽3 anak laki-laki :
Jawab:
-ma'dudnya adalah anak laki-laki
-dalam bahasa Arab, mufradnya adalah ابْنٌ

2) Tentukan ma'dud yang mufrad itu mudzakar atau muannats?
Jawab:
-kata ابْنٌ adalah mudzakar.

3) Tentukan 'adadnya (ingat,untuk 3-10 'adad harus berlawanan dengan ma'dudnya)
Jawab:
-karena ma'dudnya  mudzakar maka 'adadnya harus muannats
- 3, muannatsnya ثَلَاثَةُ
Jangan lupa, 'adad tidak ditanwin karena sebagai mudhaf. Jadi bukan ثَلَاثَةٌ tapi ثَلَاثَةُ.

4) Cari bentuk jamak majrur dari ma'dudnya
ابْنٌ 👈 اَبْنَاءٌ👈اَبْنَاءٍ

5) Susun dalam rumus.
'Adad + ma'dud =ثَلَاثَةُ اَبْنَاءٍ

Mudah bukan?

4 anak perempuan

1) Tentukan mufrad dari ma'dudnya
Kita masukkan ke soal:
4  anak perempuan :
Jawab:
-ma'dudnya adalah anak perempuan
-dalam bahasa Arab, mufradnya adalah بِنْتٌ

2) Tentukan ma'dud yang mufrad itu mudzakar atau muannats?
Jawab:
-kata بِنْتٌ adalah muannats

3) Tentukan 'adadnya (ingat,untuk 3-10 'adad harus berlawanan dengan ma'dudnya)
Jawab:
-karena ma'dudnya  muannats maka 'adadnya harus mudzakar
- 4, mudzakarnya أَرْبَعُ
Jangan lupa, 'adad tidak ditanwin karena sebagai mudhaf. Jadi bukan أَرْبَعٌ tapi أَرْبَعُ

4) Cari bentuk jamak majrur dari ma'dudnya
بِنْتٌ 👈 بَنَاتٌ 👈 بَنَاتٍ

5) Susun dalam rumus.
'Adad + ma'dud =أَرْبَعُ بَنَاتٍ

Mudah bukan?

بارك الله فيكم...

*)Untuk yang ma'dudnya muanntas, insyaa Allah akan kita pelajari di pelajaran ke-20

Selasa, 09 Agustus 2016

الدرس التاسع (٩)

Bismillah.
DL :1
الدرس التاسع
PELAJARAN KE-9

Bagian A:

- مَنْ هٰذَا الرَّجُلُ؟
Siapa laki-laki ini?

- هو عَبَّاسٌ.
Dia 'Abbas.

- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ.
'Abbas adalah pedagang.

- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ غَنِيٌّ.
'Abbas adalah pedagang yang kaya.

- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ.
Hamid adalah pengajar.

- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.
Hamid adalah pengajar yang baru.

- ماهٰذَا؟
Apa ini?

هٰذَا تُفَّاحٌ.
Ini  apel.

- التُّفَّاحُ فَاكِهَةٌ لَذِيْذَةٌ.
Apel adalah buah yang lezat.

- مَاذٰلِك؟
Apa itu?

- ذٰلِكَ عُصْفُوْرٌ
Itu burung pipit.

- العُصْفُرُ طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ.
Burung pipit adalah burung yang kecil.

- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab adalah bahasa yang mudah.

- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ جَمِيِلَةٌ.
Bahasa Arab adalah bahasa yang indah.

- عَمَّارٌ طَلِبٌ مُجْتَهِدٌ وَ مَحْمُوْدٌ طَلِبٌ كَسْلَانُ
'Ammar adalah pelajar yang rajin dan Mahmud adalah pelajar yang malas.

- مَنْ أَنْتَ؟
Siapa kamu?

- أَنَا طَالِبٌ.
Aku adalah pelajar laki-laki.

- أَ أَنْتَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ؟
Apakah kamu pelajar yang baru?

- نَعَم. أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ.
Ya, aku pelajar yang baru.

Perhatikanlah contoh pada kalimat-kalimat di atas. Jika kita perhatikan, sebagian kalimat mengandung kata sifat dan mensifati.

Misalnya:
- pedagang yang kaya
- pengajar yang baru
- buah yang lezat
- burung yang kecil
- bahasa yang mudah
- bahasa yang indah
- pelajar yang rajin
- pelajar yang malas
- pelajar yang baru

Sembilan susunan kata di atas, semuanya adalah susunan kata sifat dan disifati.
Kita ambil sebagai contoh:

💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya
➖kata yang disifati adalah pedagang

✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru
➖kata yang disifati adalah pengajar

Dan seterusnya untuk sisa contoh.

Dalam bahasa Arab, susunan kata sifat dan yang disifati disebut susunan Na'at dan Man'ut.
Na'at berarti sifat dan man'ut berarti kata yang disifati.

Kita kembali pada contoh:
💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya (na'at)
➖kata yang disifati adalah pedagang (man'ut)

✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru (na'at)
➖kata yang disifati adalah pengajar (man'ut)

Demikianlah penjelasan untuk sisa contoh.

Kaedah na'at man'ut yang perlu Anda ketahui adalah sbb:

Dalam kitab Al Muyassar fi 'ilmin nahwi disebutkan bahwa na'at dan man'ut harus bersesuaian dalam hal:
1) I'rabnya
2) Mudzakar dan muannatsnya
3) Ma'rifat dan nakirahnya
4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya

Contohnya:
1) I'rabnya
Ketika marfu':
هو مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.

Ketika manshub:
مُدَرِّسًا جَدِيْدًا.

Ketika majrur:
سَلِّمْتُ عَلٰى مُدَرِّسٍ جَدِيْدٍ.

Adapun penjelasan lebih rinci tentang makna marfu', manshub dan majrur dapat Anda pelajari dalam pelajaran nahwu.

2) Mudzakar dan muannatsnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar dan muannatsnya, maksudnya adalah:

*Jika man'utnya mudzakar, maka na'atnya juga harus mudzakar.
*Jika man'utnya muannats, maka na'atnya juga harus muannats.

Contoh  na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar:
تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ

Contoh  na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal muannats:

طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ

3) Ma'rifat dan nakirahnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal ma'rifat dan nakirahnya, maksudnya adalah:
*Jika man'utnya ma'rifat, maka na'atnya juga harus ma'rifat.
*Jika man'utnya nakirah, maka na'atnya juga harus nakirah.

Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal ma'rifatnya:
التَّاجِرُ الْغَنِيُّ
المدرسُ الجديدُ
الطالبُ الجديدُ
الطالب المجتهد
الطائرة الصغيرة
اللغة السهلة
اللغة الجميلة
الفاكهة اللذيذة

Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal nakirahnya:

تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ
طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ

4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya
a. Jika man'utnya mufrad, maka na'atnya juga harus mufrad.
Contoh:
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
مدرّسة جديدة

b. Jika man'utnya mutsanna, maka na'atnya juga harus mutsanna.
Contoh:
مُدَرِّسَانِ جَدِيْدَانِ

مدرّستَانِ جديدتَانِ

c. Jika man'utnya jamak, maka na'atnya juga harus jamak.
Contoh:
مُدَرِّسُوْنَ جَدِيْدُوْنَ

مدرّسَاتٌ جديدَاتٌ

Catt:
Untuk susunan na'at man'ut, bisa disisipi kata "yang" sebagaimana contoh-contoh di atas. Bisa juga tanpa  "yang", sehingga kita katakan:

- pedagang  kaya
- pengajar baru
- buah lezat
- burung kecil
- bahasa mudah
- bahasa indah
- pelajar rajin
- pelajar malas
- pelajar baru

Hal ini tidak merubah arti, sehingga Anda boleh menuliskannya dengan sisipan "yang" atau tidak.

TAMRIN 4

Perhatikanlah kata sifat yang ada pada tamrin pelajaran ke-9.
كَسْلَانُ (malas)
جَوْعَانُ (lapar)
عَطْشَانُ (haus)
غَضْبَانُ (marah)
مَلْآنُ (penuh)

Jika Anda perhatikan, kelima kata sifat tersebut  tidak bertanwin. Kenapa? Karena kelimanya termasuk isim yang tidak menerima (tidak boleh) ditanwin. Dalam bahasa Arab, istilah untuk isim-isim yang tidak boleh ditanwin ini dinamakan:
المَمَنُوْعْ منَ الصَّرْفِ  atau  الاِسمُ الّذي لا يُنْصَرِفُ

Pembahasan khusus tentang al mamnu' minas shorfi alam kitab durusul lughah jilid 1 ini, akan Anda dapatkan pada dars ke-22.

Jadi, untuk sementara ini cukup Anda ketahui bahwa kelima kata sifat diatas tidak boleh ditanwin.

PELAJARAN KE-9
Bagian B:

Dimana pengajar laki-laki itu?
Dia di dalam kelas.

Dan dimana pengajar laki-laki yang baru?
Dia di kepala sekolah.

Dimana pelajar putra yang baru itu?
Pergi ke perpustakaan.

Siapa laki-laki tinggi yang keluar sekarang dari sekolah?
Dia adalah kepala sekolah yang baru.

Dan siapa anak laki-laki kecil yang keluar sekarang dari kelas?
Dia adalah putra kepala sekolah baru itu

Milik siapa mobil bagus itu?
Dia milik kepala sekolah yang baru.

Milik siapa buku yang besar ini? Apakah dia milik pengajar laki-laki itu?
Tidak, dia milik pelajar putra yang baru.

Diamana sendok kecil itu?
Dia di dalam gelas.

Dimana kursi yang rusak (patah) itu?
Dia disana.

TAMRIN 3:
Pada tamrin ketiga dars ke-9 ini, kita akan belajar membaca kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat isim maushul.

Isim maushul yang dimaksud adalah الَّذِي. Dalam bahasa Indonesia isim maushul semakna dengan "kata sambung". الَّذِيْ artinya adalah "yang".

Bacalah kalimat berikut dan artikanlah dengan baik dan benar kedalam bahasa Indonesia:

١) الطَّالبُ الّذي خرج منَ الفصْلِ الآنَ منْ إِنْدُوْنِيْسِيَا
(Pelajar putra yang keluar dari kelas sekarang dari Indonesia)

٢) الكتابُ الّذي على المكتبِ لِلْمدرّسِ
(Buku yang diatas meja itu milik pengajar laki-laki itu)

٣) لِمَنْ هٰذا القلمُ الجميلُ الّذِيْ على المَكتَبِ.
(Milik siapa pena bagus yang diatas meja itu?)

٤) البيتُ الكبيرُ الّذِي في ذٰلك الشَّارعِ لِلْوَزِيْرِ
(Rumah besar yang (terletak) di jalan raya itu milik menteri)

٥) السريرُ الّذيْ في غُرفةِ خَالِدٍ مَكسُورٌ
(Ranjang yang (ada) di kamar Khalid rusak)

( ٤)اِقْرَأْ
TAMRIN 4
Bacalah:

كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh

(١)أَنَا جَوْعَانُ
1. Saya lapar.

(٢) أَأَنْتَ جَوْ عَانُ؟  لَا، أَنَا عَطْشَانُ
2. Apakah Anda lapar? Tidak, saya haus.

(٣) لِمَاذَا المُدَرِّسُ غَضْبَانُ الْيَوْمَ؟
3. Kenapa guru laki-laki itu marah pada hari ini?

(٤) الكُوْبُ مَلْآنُ.
4. Gelas itu penuh.

Mana yang termasuk
الممنوع من الصرف / الاسم الذي غير منصرف؟

كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh

Kelima isim diatas semuanya adalah الممنوع من الصرف karena: 
✔Kata yang terdiri dari 3 huruf, dimana padanya terdapat tambahan alif dan nun pada setiap akhir kata² tersebut.
✔Termasuk kata sifat yang berwazan فَعْلَانُ

Perhatikan tamrin 4 no 3

لماذا المدرس غضبان اليومَ
👉kata اليوم berharakat fathah karena termasuk maf'ul fih

______________________

MAF'UL FIH( ZHARAF)
______________________

Maf'ul fih (ِمَفْعُوْلٌ فِيْه) disebut juga zharaf (ظَرْفٌ):

Zharaf ada 2, yaitu:
1) Zharaf zaman (keterangan waktu)
2) Zharaf makan (keterangan tempat)

Adapun pada tamrin 4, yang dikenalkan pada kita adalah pembahasan zharaf zaman.

لماذا المدرس غضبان اليومَ
"Kenapa pengajar laki-laki itu marah pada hari ini?"

Kata "اليومَ" adalah zharaf zaman yang berarti "pada hari ini"

Zharaf Zaman
============
Zharaf Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)/Kata Keterangan Waktu
Adalah isim waktu yang manshub, dengan memperkirakan  makna fi (di/pada/dalam).

Contoh :

اليَوْمَ = pada hari ini

اللَّيْلَةَ = pada malam ini

غَدًا = besok

صَبَاحًا = pada waktu subuh

مَسَاءً = pada waktu sore
Zharaf Makan
===========
Zharaf Makan (ظَرْفُ المَكَانِ) / Kata Keterangan Tempat

👉�Adalah isim tempat yang dinashab dengan memperkirakan makna fi (في) : di/pada/dalam

Contoh

أَمَامَ = di depan

خَلْفَ = di belakang

وَرَاءَ = di belakang

فَوْقَ = di atas

تَحْتَ = di bawah

عِنْدَ = disisi/bersama

هُنَا = di sini

Fawaid dari Ummi Fathi seputar penggunaan zharaf dalam keseharian orang Arab:
✔tapi dalam bahasa sehari2 orang arab bilang dsini في هِناَ
bukan huna

✔contoh lain untuk zharaf zaman =بُكْرَةً =waktu pagi
tapi orang Arab jika bilang بكرة itu maksudnya *besok*

📖Catatan Tambahan

::::KATA SAMBUNG (الإِسْمُ المَوْصُوْلُ)::::::

💡Isim Maushul adalah isim yang digunakan sebagai kata sambung.

Dalam bahasa Indonesia isim maushul diartikan *yang*

Contoh :

الَّذِيْ، الَّتِيْ، اللَّذَانِ، اللَّتَانِ، الَّذِيْنَ، اللاَّتِيْ

🎈Jumlah setelah isim maushul yang berfungsi untuk menjelaskan kata di depannya disebut *shillah*(ٌصِلَّة)

Perhatikan contoh

ذلك الرجل الطويل الذي...
Laki2 tinggi yang...
👉�belum jelas/sempurna

✅Biar menjadi jelas maka ditambahkan kalimat/jumlah setelah isim maushul yang disebut *shillah*.

ذلِكَ الرَّجُلُ الطَّوِيْلُ الذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ المَدْرَسَةِ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ

Laki2 tinggi yang sedang* keluar sekarang dari sekolah adalah seorang guru (lk2) baru.

*Diartikan sedang keluar meskipun memakai fi'il madzi (yang menunjukkan waktu lampau) karena diikuti zharaf الآنَ

👉�Mubtada' = ذلك
      Badal = الرجل الطويل الذي خرج الآن من المدرسة
     Khabar = مدرس جديد

🌿Jadi fungsi shillah adalah

👉�Untuk menjelaskan kata yang ada di depannya.

1⃣الَّذِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad mudzakkar, baik yang berakal maupun tidak berakal.

Contoh :

🍃Mufrad mudzakkar, berakal

الوَلَدُ الصَّغِيْرُ الَّذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ الفَصْلِ ابْنُ المُدِيْرِ الجَدِيْدِ

Anak lk2 kecil yang sedang keluar sekarang dari kelas adalah anak lk2 pak kepala sekolah yang baru.

Mubtada' = الولد الصغير الذي خرج الآن من الفصل
Khabar = ابن المدير الجديد

🍃Mufrad, mudzakkar, tidak berakal

السَّرِيْرُ الَّذِيْ فِيْ غُرْفَةِ خَالِدٍ مَكْسُوْرٌ
Tempat tidur yang ada di kamar Khalid patah.

Mubtada' = السرير الذي في غرفة خالد
Khabar  = مكسور

👉� Akan tetapi tidak tepat jika dikatakan mudzakkar, berakal dan tidak berakal karena kata ini juga terkadang digunakan pada hak Allah.

Contoh

الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَانَا
(الأعراف :٤٣)

"Segala puji hanya milik Allah yang telah menunjuki kepada kami." (al-'Araf : 43)

2⃣الَّتِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad muannats, baik yang berakal maupun yang tidak berakal

Contoh
🌷Yang berakal

الفَتَاةُ الَّتِيْ خَرَجَتْ مِنَ البَيْتِ الآنَ خَديْجَةُ
Pemudi yang sedang keluar dari rumah sekarang adalah Khadijah

Mubtada' = الفتاة التي خرجت من البيت الآن
Khabar = خديجة

🌷tidak berakal

السَّاعَةُ الَّتِيْ عَلَى المَكْتَبِ لِمُحَمَّدٍ
Jam yang ada di atas meja adalah milik Muhammad

Mubtada' =الساعة التي على المكتب
Khabar = مستقر/كائن لمحمد

3⃣Isim maushul untuk mustanna baik untuk berakal dan tidak :

👉�mudzakkar : اللَّذَانِ
👉�muannats  : اللَّتَانِ

4⃣Isim maushul untuk jamak :

👉�mudzakkar untuk yang berakal saja : الَّذِيْنَ
👉�muannats untuk berakal dan tidak : اللَّاتِيْ

📚Sumber qonitah.com

KOSA KATA PELAJARAN KE-9 BAGIAN B

الثَّانَوِيَّةُ = Sekolah menengah / SMU

الوَزِيْرُ  = Mentri

حَادٌّ     = Tajam

السُّوْقُ = Pasar

إِنْدُوْنِيْسِيَا = Indonesia

الشَّارِعُ = Jalan

المَكْتَبَةُ = Perpustakaan

الآنَ = Sekarang

هُنَاكَ = Di sana

المُسْتَوْصَفُ = Puskesmas

المِرْوَحَةُ  = Kipas angin

الكُوَيْتُ = Kuwait

TAMRIN 1 PELAJARAN KE-9 (B)

١ـ الطَّبِيْبُ الجَدِيْدُ فِيْ المُسْتَشْفَى وَ الطَّبِيْبُ القَدِيْمُ فِيْ المُسْتَوْصَفِ

Dokter laki-laki yang baru itu di rumah sakit dan dokter laki-laki yang lama itu di puskesmas.

Mubtada' = الطبيب
Khabar =  كائن/مستقر

٢ـ القَلَمُ المَكْسُوْرُ عَلَى المَكْتَبِ
Pena yang patah itu di atas meja.

Mubtada' = القلم
Khabar  =كائن/مستقر

٣ـ المِرْوَحَةُ الجَدِيْدَةُ فِيْ الغُرْفَةِ الكَبِيْرَةِ
Kipas angin yang baru itu di dalam kamar yang besar.

Mubda' = المروحة
Khabar  =كائن/مستقر

٤ـ اللُّغَةُ العَرَبِيَّةُ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab itu mudah.

Mubtada =اللغة
Khabar   = سهلة

٥ـ الوَلَدُ الطَّوِيْلُ الّذِيْ خَرَجَ مِنَ الفَصْلِ الآنَ طَالِبٌ مِنَ الكُوَيْتِ

Anak laki-laki tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.

Mubtada' = الولد
Khabar =طالب

٦ـ أَنَا فِيْ المَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ
Saya di sekolah SMU

Mubtada' = أنا
Khabar   = كائن/مستقر

٧ـ ذَهَبَ الرَّجُلُ الفَقِيْرُ إِلَى الوَزِيْرِ
Laki-laki yang miskin itu telah pergi ke Pak mentri.

٨ـ جَلَسَ الطَّالِبُ الجَدِيْدُ خَلْفَ حَامِدٍ
Pelajar putra yang baru itu telah duduk di belakang Hamid.

٩ـ السِّكِّيْنُ الكَبِيْرُ حَادٌّ جِدًّا
Pisau besar itu sangat tajam.

Mubtada' = السكين
Khabar  = حاد

١٠ـ مَنْ هذَا الوَلَدُ القَصِيْرُ ؟ هُوَ ابْنُ المُدَرِّسِ الجَدِيْدِ
Siapa anak laki-laki yang pendek ini?  Dia adalah putra Pak guru yang baru.

MENENTUKAN MUBTADA KHOBAR PADA KALIMAT YANG PANJANG:

Cara menentukan mubtada' dan khabar pada kalimat panjang :

1) Cari kalimat inti dari kalimat tersebut.

Contoh
Perhatikan kalimat berikut :

الوَلَدُ الطَّوِيلُ الّذِي خَرَجَ مِنَ الفَصلِ الآنَ طالِبٌ مِن الكُوَيتِ

Anak lk2 tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.

👉 Untuk menentukan mubtada' dan khabarnya kita cari dulu kalimat intinya, kata yang lain kita tutup dulu.

Apa kalimat inti dari kalimat di atas?

Intinya :

Anak laki2 itu seorang pelajar.

الوَلَدُ طَالِبٌ

2)Tentukan mubtada khobar pada kalimat inti.

Setelah mengetahui kalimat inti maka mudah menentukan mubtada' dan khabarnya.

Mubtada' : الولد
Khabar    : طالب

Jika harfu al laamu ( لِ)  bertemu dengan isim yang  beralif lam( ال) maka huruf alif ( ا)  dari alif lam (ال) dihilangkan.

Contoh
لِ + اَلْوَزِيْرُ ----> لِلْوَزِيْرِ
لِ + اَلْمُدَرِّسُ---->لِلْمُدَرِّسِ