Bismillah.
DL :1
الدرس التاسع
PELAJARAN KE-9
Bagian A:
- مَنْ هٰذَا الرَّجُلُ؟
Siapa laki-laki ini?
- هو عَبَّاسٌ.
Dia 'Abbas.
- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ.
'Abbas adalah pedagang.
- عَبَّاسٌ تَاجِرٌ غَنِيٌّ.
'Abbas adalah pedagang yang kaya.
- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ.
Hamid adalah pengajar.
- حَامِدٌ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.
Hamid adalah pengajar yang baru.
- ماهٰذَا؟
Apa ini?
هٰذَا تُفَّاحٌ.
Ini apel.
- التُّفَّاحُ فَاكِهَةٌ لَذِيْذَةٌ.
Apel adalah buah yang lezat.
- مَاذٰلِك؟
Apa itu?
- ذٰلِكَ عُصْفُوْرٌ
Itu burung pipit.
- العُصْفُرُ طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ.
Burung pipit adalah burung yang kecil.
- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab adalah bahasa yang mudah.
- العَرَبِيَّةُ لُغَةٌ جَمِيِلَةٌ.
Bahasa Arab adalah bahasa yang indah.
- عَمَّارٌ طَلِبٌ مُجْتَهِدٌ وَ مَحْمُوْدٌ طَلِبٌ كَسْلَانُ
'Ammar adalah pelajar yang rajin dan Mahmud adalah pelajar yang malas.
- مَنْ أَنْتَ؟
Siapa kamu?
- أَنَا طَالِبٌ.
Aku adalah pelajar laki-laki.
- أَ أَنْتَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ؟
Apakah kamu pelajar yang baru?
- نَعَم. أَنَا طَالِبٌ جَدِيْدٌ.
Ya, aku pelajar yang baru.
Perhatikanlah contoh pada kalimat-kalimat di atas. Jika kita perhatikan, sebagian kalimat mengandung kata sifat dan mensifati.
Misalnya:
- pedagang yang kaya
- pengajar yang baru
- buah yang lezat
- burung yang kecil
- bahasa yang mudah
- bahasa yang indah
- pelajar yang rajin
- pelajar yang malas
- pelajar yang baru
Sembilan susunan kata di atas, semuanya adalah susunan kata sifat dan disifati.
Kita ambil sebagai contoh:
💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya
➖kata yang disifati adalah pedagang
✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru
➖kata yang disifati adalah pengajar
Dan seterusnya untuk sisa contoh.
Dalam bahasa Arab, susunan kata sifat dan yang disifati disebut susunan Na'at dan Man'ut.
Na'at berarti sifat dan man'ut berarti kata yang disifati.
Kita kembali pada contoh:
💰 pedagang yang kaya
➖kata sifatnya adalah kaya (na'at)
➖kata yang disifati adalah pedagang (man'ut)
✍🏻 pengajar yang baru
➖kata sifatnya adalah baru (na'at)
➖kata yang disifati adalah pengajar (man'ut)
Demikianlah penjelasan untuk sisa contoh.
Kaedah na'at man'ut yang perlu Anda ketahui adalah sbb:
Dalam kitab Al Muyassar fi 'ilmin nahwi disebutkan bahwa na'at dan man'ut harus bersesuaian dalam hal:
1) I'rabnya
2) Mudzakar dan muannatsnya
3) Ma'rifat dan nakirahnya
4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya
Contohnya:
1) I'rabnya
Ketika marfu':
هو مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ.
Ketika manshub:
مُدَرِّسًا جَدِيْدًا.
Ketika majrur:
سَلِّمْتُ عَلٰى مُدَرِّسٍ جَدِيْدٍ.
Adapun penjelasan lebih rinci tentang makna marfu', manshub dan majrur dapat Anda pelajari dalam pelajaran nahwu.
2) Mudzakar dan muannatsnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar dan muannatsnya, maksudnya adalah:
*Jika man'utnya mudzakar, maka na'atnya juga harus mudzakar.
*Jika man'utnya muannats, maka na'atnya juga harus muannats.
Contoh na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal mudzakar:
تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ
Contoh na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal muannats:
طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ
3) Ma'rifat dan nakirahnya
Na'at man'ut harus bersesuaian dalam hal ma'rifat dan nakirahnya, maksudnya adalah:
*Jika man'utnya ma'rifat, maka na'atnya juga harus ma'rifat.
*Jika man'utnya nakirah, maka na'atnya juga harus nakirah.
Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal ma'rifatnya:
التَّاجِرُ الْغَنِيُّ
المدرسُ الجديدُ
الطالبُ الجديدُ
الطالب المجتهد
الطائرة الصغيرة
اللغة السهلة
اللغة الجميلة
الفاكهة اللذيذة
Contoh na'at man'ut bersesuaian dalam hal nakirahnya:
تـاجرٌ غنيٌّ
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ جَدِيْدٌ
طالبٌ مجتهدٌ
طَائِرَةٌ صَغِيْرَةٌ
لُغَةٌ سَهْلَةٌ
لُغَةٌ جَمِيْلَةٌ
فَاكِهةٌ لذيذةٌ
4) Mufrad, mutsanna dan jamaknya
a. Jika man'utnya mufrad, maka na'atnya juga harus mufrad.
Contoh:
مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
مدرّسة جديدة
b. Jika man'utnya mutsanna, maka na'atnya juga harus mutsanna.
Contoh:
مُدَرِّسَانِ جَدِيْدَانِ
مدرّستَانِ جديدتَانِ
c. Jika man'utnya jamak, maka na'atnya juga harus jamak.
Contoh:
مُدَرِّسُوْنَ جَدِيْدُوْنَ
مدرّسَاتٌ جديدَاتٌ
Catt:
Untuk susunan na'at man'ut, bisa disisipi kata "yang" sebagaimana contoh-contoh di atas. Bisa juga tanpa "yang", sehingga kita katakan:
- pedagang kaya
- pengajar baru
- buah lezat
- burung kecil
- bahasa mudah
- bahasa indah
- pelajar rajin
- pelajar malas
- pelajar baru
Hal ini tidak merubah arti, sehingga Anda boleh menuliskannya dengan sisipan "yang" atau tidak.
TAMRIN 4
Perhatikanlah kata sifat yang ada pada tamrin pelajaran ke-9.
كَسْلَانُ (malas)
جَوْعَانُ (lapar)
عَطْشَانُ (haus)
غَضْبَانُ (marah)
مَلْآنُ (penuh)
Jika Anda perhatikan, kelima kata sifat tersebut tidak bertanwin. Kenapa? Karena kelimanya termasuk isim yang tidak menerima (tidak boleh) ditanwin. Dalam bahasa Arab, istilah untuk isim-isim yang tidak boleh ditanwin ini dinamakan:
المَمَنُوْعْ منَ الصَّرْفِ atau الاِسمُ الّذي لا يُنْصَرِفُ
Pembahasan khusus tentang al mamnu' minas shorfi alam kitab durusul lughah jilid 1 ini, akan Anda dapatkan pada dars ke-22.
Jadi, untuk sementara ini cukup Anda ketahui bahwa kelima kata sifat diatas tidak boleh ditanwin.
PELAJARAN KE-9
Bagian B:
Dimana pengajar laki-laki itu?
Dia di dalam kelas.
Dan dimana pengajar laki-laki yang baru?
Dia di kepala sekolah.
Dimana pelajar putra yang baru itu?
Pergi ke perpustakaan.
Siapa laki-laki tinggi yang keluar sekarang dari sekolah?
Dia adalah kepala sekolah yang baru.
Dan siapa anak laki-laki kecil yang keluar sekarang dari kelas?
Dia adalah putra kepala sekolah baru itu
Milik siapa mobil bagus itu?
Dia milik kepala sekolah yang baru.
Milik siapa buku yang besar ini? Apakah dia milik pengajar laki-laki itu?
Tidak, dia milik pelajar putra yang baru.
Diamana sendok kecil itu?
Dia di dalam gelas.
Dimana kursi yang rusak (patah) itu?
Dia disana.
TAMRIN 3:
Pada tamrin ketiga dars ke-9 ini, kita akan belajar membaca kalimat-kalimat yang di dalamnya terdapat isim maushul.
Isim maushul yang dimaksud adalah الَّذِي. Dalam bahasa Indonesia isim maushul semakna dengan "kata sambung". الَّذِيْ artinya adalah "yang".
Bacalah kalimat berikut dan artikanlah dengan baik dan benar kedalam bahasa Indonesia:
١) الطَّالبُ الّذي خرج منَ الفصْلِ الآنَ منْ إِنْدُوْنِيْسِيَا
(Pelajar putra yang keluar dari kelas sekarang dari Indonesia)
٢) الكتابُ الّذي على المكتبِ لِلْمدرّسِ
(Buku yang diatas meja itu milik pengajar laki-laki itu)
٣) لِمَنْ هٰذا القلمُ الجميلُ الّذِيْ على المَكتَبِ.
(Milik siapa pena bagus yang diatas meja itu?)
٤) البيتُ الكبيرُ الّذِي في ذٰلك الشَّارعِ لِلْوَزِيْرِ
(Rumah besar yang (terletak) di jalan raya itu milik menteri)
٥) السريرُ الّذيْ في غُرفةِ خَالِدٍ مَكسُورٌ
(Ranjang yang (ada) di kamar Khalid rusak)
( ٤)اِقْرَأْ
TAMRIN 4
Bacalah:
كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh
(١)أَنَا جَوْعَانُ
1. Saya lapar.
(٢) أَأَنْتَ جَوْ عَانُ؟ لَا، أَنَا عَطْشَانُ
2. Apakah Anda lapar? Tidak, saya haus.
(٣) لِمَاذَا المُدَرِّسُ غَضْبَانُ الْيَوْمَ؟
3. Kenapa guru laki-laki itu marah pada hari ini?
(٤) الكُوْبُ مَلْآنُ.
4. Gelas itu penuh.
Mana yang termasuk
الممنوع من الصرف / الاسم الذي غير منصرف؟
كَسْلَانُ⬅ malas
جَوْعَانُ⬅ lapar
عَطْشَانُ ⬅ haus
غَضْبَانُ ⬅ marah
مَلْآنُ ⬅ penuh
Kelima isim diatas semuanya adalah الممنوع من الصرف karena:
✔Kata yang terdiri dari 3 huruf, dimana padanya terdapat tambahan alif dan nun pada setiap akhir kata² tersebut.
✔Termasuk kata sifat yang berwazan فَعْلَانُ
Perhatikan tamrin 4 no 3
لماذا المدرس غضبان اليومَ
👉kata اليوم berharakat fathah karena termasuk maf'ul fih
______________________
MAF'UL FIH( ZHARAF)
______________________
Maf'ul fih (ِمَفْعُوْلٌ فِيْه) disebut juga zharaf (ظَرْفٌ):
Zharaf ada 2, yaitu:
1) Zharaf zaman (keterangan waktu)
2) Zharaf makan (keterangan tempat)
Adapun pada tamrin 4, yang dikenalkan pada kita adalah pembahasan zharaf zaman.
لماذا المدرس غضبان اليومَ
"Kenapa pengajar laki-laki itu marah pada hari ini?"
Kata "اليومَ" adalah zharaf zaman yang berarti "pada hari ini"
Zharaf Zaman
============
Zharaf Zaman (ظَرْفُ الزَّمَانِ)/Kata Keterangan Waktu
Adalah isim waktu yang manshub, dengan memperkirakan makna fi (di/pada/dalam).
Contoh :
اليَوْمَ = pada hari ini
اللَّيْلَةَ = pada malam ini
غَدًا = besok
صَبَاحًا = pada waktu subuh
مَسَاءً = pada waktu sore
Zharaf Makan
===========
Zharaf Makan (ظَرْفُ المَكَانِ) / Kata Keterangan Tempat
👉�Adalah isim tempat yang dinashab dengan memperkirakan makna fi (في) : di/pada/dalam
Contoh
أَمَامَ = di depan
خَلْفَ = di belakang
وَرَاءَ = di belakang
فَوْقَ = di atas
تَحْتَ = di bawah
عِنْدَ = disisi/bersama
هُنَا = di sini
Fawaid dari Ummi Fathi seputar penggunaan zharaf dalam keseharian orang Arab:
✔tapi dalam bahasa sehari2 orang arab bilang dsini في هِناَ
bukan huna
✔contoh lain untuk zharaf zaman =بُكْرَةً =waktu pagi
tapi orang Arab jika bilang بكرة itu maksudnya *besok*
📖Catatan Tambahan
::::KATA SAMBUNG (الإِسْمُ المَوْصُوْلُ)::::::
💡Isim Maushul adalah isim yang digunakan sebagai kata sambung.
Dalam bahasa Indonesia isim maushul diartikan *yang*
Contoh :
الَّذِيْ، الَّتِيْ، اللَّذَانِ، اللَّتَانِ، الَّذِيْنَ، اللاَّتِيْ
🎈Jumlah setelah isim maushul yang berfungsi untuk menjelaskan kata di depannya disebut *shillah*(ٌصِلَّة)
Perhatikan contoh
ذلك الرجل الطويل الذي...
Laki2 tinggi yang...
👉�belum jelas/sempurna
✅Biar menjadi jelas maka ditambahkan kalimat/jumlah setelah isim maushul yang disebut *shillah*.
ذلِكَ الرَّجُلُ الطَّوِيْلُ الذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ المَدْرَسَةِ مُدَرِّسٌ جَدِيْدٌ
Laki2 tinggi yang sedang* keluar sekarang dari sekolah adalah seorang guru (lk2) baru.
*Diartikan sedang keluar meskipun memakai fi'il madzi (yang menunjukkan waktu lampau) karena diikuti zharaf الآنَ
👉�Mubtada' = ذلك
Badal = الرجل الطويل الذي خرج الآن من المدرسة
Khabar = مدرس جديد
🌿Jadi fungsi shillah adalah
👉�Untuk menjelaskan kata yang ada di depannya.
1⃣الَّذِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad mudzakkar, baik yang berakal maupun tidak berakal.
Contoh :
🍃Mufrad mudzakkar, berakal
الوَلَدُ الصَّغِيْرُ الَّذِيْ خَرَجَ الآنَ مِنَ الفَصْلِ ابْنُ المُدِيْرِ الجَدِيْدِ
Anak lk2 kecil yang sedang keluar sekarang dari kelas adalah anak lk2 pak kepala sekolah yang baru.
Mubtada' = الولد الصغير الذي خرج الآن من الفصل
Khabar = ابن المدير الجديد
🍃Mufrad, mudzakkar, tidak berakal
السَّرِيْرُ الَّذِيْ فِيْ غُرْفَةِ خَالِدٍ مَكْسُوْرٌ
Tempat tidur yang ada di kamar Khalid patah.
Mubtada' = السرير الذي في غرفة خالد
Khabar = مكسور
👉� Akan tetapi tidak tepat jika dikatakan mudzakkar, berakal dan tidak berakal karena kata ini juga terkadang digunakan pada hak Allah.
Contoh
الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَانَا
(الأعراف :٤٣)
"Segala puji hanya milik Allah yang telah menunjuki kepada kami." (al-'Araf : 43)
2⃣الَّتِيْ
👉�Digunakan untuk mufrad muannats, baik yang berakal maupun yang tidak berakal
Contoh
🌷Yang berakal
الفَتَاةُ الَّتِيْ خَرَجَتْ مِنَ البَيْتِ الآنَ خَديْجَةُ
Pemudi yang sedang keluar dari rumah sekarang adalah Khadijah
Mubtada' = الفتاة التي خرجت من البيت الآن
Khabar = خديجة
🌷tidak berakal
السَّاعَةُ الَّتِيْ عَلَى المَكْتَبِ لِمُحَمَّدٍ
Jam yang ada di atas meja adalah milik Muhammad
Mubtada' =الساعة التي على المكتب
Khabar = مستقر/كائن لمحمد
3⃣Isim maushul untuk mustanna baik untuk berakal dan tidak :
👉�mudzakkar : اللَّذَانِ
👉�muannats : اللَّتَانِ
4⃣Isim maushul untuk jamak :
👉�mudzakkar untuk yang berakal saja : الَّذِيْنَ
👉�muannats untuk berakal dan tidak : اللَّاتِيْ
📚Sumber qonitah.com
KOSA KATA PELAJARAN KE-9 BAGIAN B
الثَّانَوِيَّةُ = Sekolah menengah / SMU
الوَزِيْرُ = Mentri
حَادٌّ = Tajam
السُّوْقُ = Pasar
إِنْدُوْنِيْسِيَا = Indonesia
الشَّارِعُ = Jalan
المَكْتَبَةُ = Perpustakaan
الآنَ = Sekarang
هُنَاكَ = Di sana
المُسْتَوْصَفُ = Puskesmas
المِرْوَحَةُ = Kipas angin
الكُوَيْتُ = Kuwait
TAMRIN 1 PELAJARAN KE-9 (B)
١ـ الطَّبِيْبُ الجَدِيْدُ فِيْ المُسْتَشْفَى وَ الطَّبِيْبُ القَدِيْمُ فِيْ المُسْتَوْصَفِ
Dokter laki-laki yang baru itu di rumah sakit dan dokter laki-laki yang lama itu di puskesmas.
Mubtada' = الطبيب
Khabar = كائن/مستقر
٢ـ القَلَمُ المَكْسُوْرُ عَلَى المَكْتَبِ
Pena yang patah itu di atas meja.
Mubtada' = القلم
Khabar =كائن/مستقر
٣ـ المِرْوَحَةُ الجَدِيْدَةُ فِيْ الغُرْفَةِ الكَبِيْرَةِ
Kipas angin yang baru itu di dalam kamar yang besar.
Mubda' = المروحة
Khabar =كائن/مستقر
٤ـ اللُّغَةُ العَرَبِيَّةُ سَهْلَةٌ
Bahasa Arab itu mudah.
Mubtada =اللغة
Khabar = سهلة
٥ـ الوَلَدُ الطَّوِيْلُ الّذِيْ خَرَجَ مِنَ الفَصْلِ الآنَ طَالِبٌ مِنَ الكُوَيْتِ
Anak laki-laki tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.
Mubtada' = الولد
Khabar =طالب
٦ـ أَنَا فِيْ المَدْرَسَةِ الثَّانَوِيَّةِ
Saya di sekolah SMU
Mubtada' = أنا
Khabar = كائن/مستقر
٧ـ ذَهَبَ الرَّجُلُ الفَقِيْرُ إِلَى الوَزِيْرِ
Laki-laki yang miskin itu telah pergi ke Pak mentri.
٨ـ جَلَسَ الطَّالِبُ الجَدِيْدُ خَلْفَ حَامِدٍ
Pelajar putra yang baru itu telah duduk di belakang Hamid.
٩ـ السِّكِّيْنُ الكَبِيْرُ حَادٌّ جِدًّا
Pisau besar itu sangat tajam.
Mubtada' = السكين
Khabar = حاد
١٠ـ مَنْ هذَا الوَلَدُ القَصِيْرُ ؟ هُوَ ابْنُ المُدَرِّسِ الجَدِيْدِ
Siapa anak laki-laki yang pendek ini? Dia adalah putra Pak guru yang baru.
MENENTUKAN MUBTADA KHOBAR PADA KALIMAT YANG PANJANG:
Cara menentukan mubtada' dan khabar pada kalimat panjang :
1) Cari kalimat inti dari kalimat tersebut.
Contoh
Perhatikan kalimat berikut :
الوَلَدُ الطَّوِيلُ الّذِي خَرَجَ مِنَ الفَصلِ الآنَ طالِبٌ مِن الكُوَيتِ
Anak lk2 tinggi yang sedang keluar dari kelas sekarang adalah pelajar dari Kuwait.
👉 Untuk menentukan mubtada' dan khabarnya kita cari dulu kalimat intinya, kata yang lain kita tutup dulu.
Apa kalimat inti dari kalimat di atas?
Intinya :
Anak laki2 itu seorang pelajar.
الوَلَدُ طَالِبٌ
2)Tentukan mubtada khobar pada kalimat inti.
Setelah mengetahui kalimat inti maka mudah menentukan mubtada' dan khabarnya.
Mubtada' : الولد
Khabar : طالب
Jika harfu al laamu ( لِ) bertemu dengan isim yang beralif lam( ال) maka huruf alif ( ا) dari alif lam (ال) dihilangkan.
Contoh
لِ + اَلْوَزِيْرُ ----> لِلْوَزِيْرِ
لِ + اَلْمُدَرِّسُ---->لِلْمُدَرِّسِ